Kisah Abu Nawas: Raja Kegirangan Diberi Nasihat Abu Nawas, Apa Sih Isinya?

Raja Kegirangan Diberi Nasihat Abu Nawas
Raja Kegirangan Diberi Nasihat Abu Nawas
banner 400x400

Hajinews.idABU Nawas mendadak dipanggil ke istana untuk menghadap Baginda Raja. Ketika sudah sampai di sana, Baginda Raja langsung meminta Abu Nawas duduk di depannya.

“Ada gerangan apa Paduka memanggil hamba?” tanya Abu Nawas, dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official, Jumat (3/3/2023).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Begini Abu Nawas, aku mengundangmu kali ini sama sekali bukan untuk mengerjai ataupun mempermainkanmu,” tutur Baginda Raja.

“Serius aku sangat benar-benar butuh bantuanmu. Barangkali kamu bisa memecahkan masalahku ini,” katanya melanjutkan.

“Memangnya ada masalah apa Paduka? Hamba siap mendengarkan keluhan Paduka,” balas Abu Nawas.

Baginda Raja pun menceritakan masalahnya. “Beberapa hari lalu sahabatku yang seorang raja Yahudi berkunjung ke istana. Dikarenakan lama tidak berjumpa, aku pun menyambutnya dengan senang hati. Akan tetapi tanpa diduga, dia mengucapkan salam kepadaku: ‘Assalamualaikum,’ yang artinya keselamatan bagi kalian semua. Tanpa pikir panjang aku segera menjawabnya sesuai dengan yang diajarkan Islam, yaitu ketika mendapat salam dari orang yang bukan Islam hendaklah menjawab dengan ucapan: ‘Wassalamualaikum,’ yang artinya kecelakaan bagi kamu.”

“Tapi dengan jawaban itu tentu saja dia merasa tersinggung. Kemudian Raja Yahudi itu berkata kepadaku, ‘Mengapa kamu tega membalas salamku yang penuh dengan doa keselamatan dijawab dengan doa yang mengandung kecelakaan?’ Saat itu aku sungguh tidak bisa berkata apa-apa wahai Abu Nawas. Aku hanya bisa terdiam. Jujur saja aku merasa bersalah, tapi aku juga tidak mungkin melanggar syariat agama.”

“Pertemuanku dengan dia selanjutnya tidak berjalan sebagaimana mestinya. Aku sudah berusaha menjelaskan bahwa aku hanya menjalankan apa yang dianjurkan dalam Islam. Akan tetapi dia masih tidak bisa menerima penjelasanku.”

“Akibatnya, dia memandang kurang baik dengan ajaran Islam, dan ketika dia akan pamit pulang sempat mengatakan kepadaku: ‘Bila kau mempunyai alasan yang bisa aku terima atas jawaban salammu, kita akan tetap bersahabat. Tetapi kalau kau tidak menemukan alasannya maka persahabatan kita pun berakhir.’ Aku tunggu jawabanmu di pertemuan berikutnya,” beber Baginda Raja.

Setelah mendengar panjang lebar penuturan cerita itu, Abu Nawas dengan santainya berkata. “Kalau itu permasalahannya, Insya Allah hamba bisa memberi jalan keluar, dan Paduka masih bisa tetap bersahabat baik dengan Raja Yahudi itu.”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *