Anies Baswedan Dicap Intoleran, Warga Tionghoa Jakarta: Tidak Setuju

banner 400x400

Hajinews.id – Jakarta – Meski tudingan intoleran terus dilancarkan oleh para pembenci Anies Baswedan, pandangan berbeda datang dari warga Jakarta yang merupakan keturunan Tionghoa dan menganut agama Katolik, Yulia Mareta.

Yulia blak-blakan tak mengerti mengapa Anies dikatakan pemimpin intoleran. Padahal Anies menurut Yulia telah mengayomi kaum minoritas di mana ia dan kelompok komunitasnya telah diayomi oleh Anies dalam hal penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gereja tempat mereka beribadah.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Saya paham sekali perubahan dan persekusi, sangat sulit sekali untuk membangun atau hanya untuk (sekadar) menerima IMB,” ujar Yulia saat berbincang bersama Pemerhati Pendidikan Indra Indra Charismiadji, melalui kanal Youtube LAMAN TV, dikutip Senin (6/3/23).

“Saya tahu banget 10 November kalau nggak salah, itu Pak Anies peletakan batu pertama dan itu sangat membahagiakan buat kami di warga kampung duri khususnya Paroki Damai Kristus,” jelasnya.

Yulia yang juga merupakan Certified Tour Leader and Travel Consultant itu menjelaskan bahwa selama puluhan tahun dan lintas kepemimpinan Gubernur, untuk urusan IMB saja mereka kesulitan sehingga sulit untuk membangun gereja tempat mereka beribadah.

Baru di masa Anies lah IMB tersebut keluar, bahkan Anies sendiri yang meletakan pertama kali batu pembangunannya.

“Beliau sendiri yang datang dan meletakan batu pertamanya di sana,” ungkapnya.

Karenanya, Yulia heran apabila Anies disebut sebagai sosok yang intoleran dan hanya mampu merangkai kata saja plus minim bekerja.

Nyatanya, lanjut Yulia, Anies dengan kemampuan bernarasi melakukan pendekatan kepada warga yang sebelumnya kekeuh menolak pembangunan gereja, sehingga bisa mengerti dan terbuka.

“Karena komunikasi dialog politik itu penting, dan itu yang bisa dilakukan Pak Anies,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *