Hajinews.id — Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menolak penundaan Pemilu 2024. Dia meyakini seluruh masyarakat Indonesia pun menolak pemilu ditunda.
AHY bertanya, bila memang pemilu yang ditunda, siapa yang akan memimpin negeri ini. Ia menyindir, bakal akan ada pelaksana tugas (Plt) presiden.
“Karena perintah konstitusi pemerintahan saat ini akan mengakhiri masa tugasnya pada tanggal 20 Oktober 2024. Pertanyaannya begini apa iya ada plt presiden?” ujar AHY saat menyampaikan pidato politik di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (14/3).
Lebih lanjut, AHY mengatakan, akan ada ratusan pelaksana tugas (Plt) anggota DPR hingga DPRD provinsi, kabupaten/kota.
“Apa iya akan ada ratusan Plt anggota DPR RI dan DPD RI? Apa iya akan ada ribuan Plt anggota DPRD provinsi kabupaten/kota?” ujar AHY.
Menurut AHY, akan terjadi kondisi kekacauan bila negara dipimpin oleh pelaksana tugas presiden.
“Kalau di negara kita ada Plt presiden dan ribuan Plt wakil rakyat yang berkuasa dan berkerja selama dua hingga tiga tahun, betapa kacaunya chaosnya situasi nasional kita,” pungkasnya.
Isu penundaan tahapan Pemilu beberapa hari lalu mencuat. Isu tersebut berawal dari putusan PN Jakpus mengabulkan gugatan Partai PRIMA yang tidak lolos sebagai peserta Pemilu 2024.
Dalam putusannya, PN Jakpus memerintahkan KPU untuk tidak melaksanakan sisa tahapan Pemilu 2024, dan melaksanakan tahapan Pemilu dari awal selama 2 tahun 4 bulan 7 hari.
Dalam putusannya, majelis hakim menyatakan KPU sudah melakukan perbuatan melawan hukum karena menyatakan Partai PRIMA tidak memenuhi syarat tahapan verifikasi administrasi parpol calon peserta Pemilu 2024.
Selain meminta tahapan Pemilu 2024 diulang, Majelis Hakim PN Jakarta Pusat juga menghukum KPU membayar ganti rugi materiil Rp500 juta.
