Terlarang Bagi Penderita Diabetes, Ini Makanan & Minuman Kaya Karbohidrat

Makanan & Minuman Kaya Karbohidrat
Roti putih
banner 400x400

Hajinews.id – Diabetes merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh gula darah yang tinggi. Diabetes telah mencapai proporsi epidemi pada orang dewasa dan anak-anak di seluruh dunia.

Diabetes yang tidak terkontrol memiliki banyak konsekuensi serius seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, kebutaan dan komplikasi lainnya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Yang penting, makan makanan tertentu dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin serta meningkatkan peradangan, yang dapat meningkatkan risiko penyakit.

Artikel ini mencantumkan 11 makanan dan minuman yang harus dihindari oleh penderita diabetes atau prediabetes untuk mengontrol kadar gula darahnya. Mengapa konsumsi karbohidrat penting bagi penderita diabetes?

Karbohidrat, protein, dan lemak adalah makronutrien yang memberi energi pada tubuh Anda.

Dari zat yang ditemukan dalam makanan ini, karbohidrat memiliki pengaruh terbesar pada gula darah Anda. Ini karena mereka terurai menjadi gula atau glukosa dan diserap ke dalam aliran darah.

Karbohidrat termasuk pati, gula dan serat. Namun, serat tidak dicerna melainkan diserap tubuh seperti karbohidrat lainnya, sehingga tidak menaikkan gula darah.

Mengurangi serat dari total karbohidrat dalam satu porsi memberi Anda kandungan karbohidrat yang dapat dicerna atau bersih. Misalnya, jika satu cangkir sayur campur mengandung 10 gram karbohidrat dan 4 gram serat, maka total karbohidrat bersihnya adalah 6 gram.

Ketika seorang penderita diabetes makan terlalu banyak karbohidrat sekaligus, gula darahnya bisa naik ke tingkat yang sangat berbahaya.

Seiring waktu, gula darah tinggi dapat merusak saraf dan pembuluh darah tubuh Anda, yang dapat menyebabkan penyakit jantung, penyakit ginjal, dan masalah kesehatan serius lainnya.

Mempertahankan asupan karbohidrat rendah dapat membantu mencegah lonjakan gula darah dan sangat mengurangi risiko komplikasi diabetes.

Melansir HealthLine, penting untuk menghindari makanan dan minuman yang tercantum di bawah ini:

1. Lemak trans

Lemak trans buatan sangat tidak sehat.

Mereka dibuat dengan menambahkan hidrogen ke asam lemak tak jenuh untuk membuatnya lebih stabil.

Lemak trans ditemukan dalam margarin, selai kacang, olesan, krimer, dan makan malam beku. Selain itu, produsen makanan sering menambahkannya ke biskuit, muffin, dan makanan panggang lainnya untuk membantu memperpanjang umur simpan produk.

Meskipun lemak trans tidak secara langsung meningkatkan kadar gula darah, mereka telah dikaitkan dengan peningkatan peradangan, resistensi insulin, dan lemak perut, serta kadar kolesterol HDL (baik) yang lebih rendah dan gangguan fungsi arteri.

Sementara penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang hubungan antara lemak trans dan resistensi insulin, tautan yang disebutkan di atas sangat memprihatinkan bagi penderita diabetes, karena mereka berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Lemak trans buatan telah dilarang di sebagian besar negara, dan pada tahun 2018 Food and Drug Administration (FDA) melarang penggunaan minyak terhidrogenasi parsial — sumber utama lemak trans buatan dalam pasokan makanan — di sebagian besar makanan olahan.

Sebaiknya hindari produk apa pun yang mengandung kata partially hydrogenated (terhidrogenasi sebagian) dalam daftar bahannya.

2. Roti putih, nasi, dan pasta

Roti putih, nasi, dan pasta adalah makanan olahan yang tinggi karbohidrat.

Makan roti, bagel, dan makanan tepung olahan lainnya telah terbukti secara signifikan meningkatkan kadar gula darah pada orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Studi lain menemukan bahwa makanan berkarbohidrat tinggi tidak hanya meningkatkan gula darah tetapi juga menurunkan fungsi otak pada orang dengan diabetes tipe 2 dan defisit mental.

Makanan olahan ini mengandung sedikit serat. Serat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah.

Dalam penelitian lain, mengganti makanan berserat rendah ini dengan makanan berserat tinggi terbukti secara signifikan mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes. Apalagi penderita diabetes mengalami penurunan kolesterol.

Peningkatan konsumsi serat juga meningkatkan mikrobiota usus, yang mungkin menyebabkan peningkatan resistensi insulin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *