Menjadi Rebutan, Ternyata Ini Kisah Berdirinya Masjid Al Aqsa

Kisah Berdirinya Masjid Al Aqsa
Kisah Berdirinya Masjid Al Aqsa
banner 400x400

Hajinews.idMasjid Al-Aqsa menjadi perbincangan masyarakat dunia setelah polisi Israel kembali menyerang umat Islam yang sedang melaksanakan salat pada Rabu (5/4/2023) lalu.

Insiden itu menuai banyak kritik di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan Masjid Al-Aqsa merupakan salah satu tempat suci umat Islam yang memiliki sejarah penting.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Selain itu, Masjid Al-Aqsa menjadi kiblat pertama umat Islam di seluruh dunia sebelum hijrah ke Mekkah.

Masjid Al-Aqsa terletak di kompleks Temple Mount atau Haram Al Sharif di Kota Tua Yerusalem. Juga dikenal sebagai Kompleks Masjid Al-Aqsa, kawasan ini sering menjadi pusat konflik antara Israel dan Palestina.

Lalu, Siapakah pendiri Masjid Al-Aqsa?

Ada sejumlah pendapat yang berbeda dari ulama. Ulama Ibnu Katsir, Ath-Thabari, dan Al-Qurthubi menyebutkan bahwa Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun oleh malaikat atas perintah Allah SWT.

Namun, sebagian besar ulama juga meyakini bahwa sosok pertama yang membangun Masjid Al-Aqsa adalah Nabi Adam AS yang dilanjutkan oleh Nabi Ibrahim AS.

Setelah Nabi Ibrahim AS, Nabi Sulaiman AS membangun Masjid Al-Aqsa dengan bangunan yang besar, kuat, dan indah. Namun, Masjid Al-Aqsa yang dibangun Nabi Sulaiman AS roboh setelah 370 tahun akibat diserbu bangsa Babilonia.

Di sisi lain, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun oleh khalifah kedua Islam, Umar bin Khattab setelah kedatangannya ke Yerusalem.

Mengutip laporan Middle East Eye, Masjid Al-Aqsa mengalami banyak renovasi dan perluasan. Hal ini termasuk saat era Dinasti Ummayad, Abbasiyah, dan Kekaisaran Ottoman.

Sementara itu, melansir dari The Times of Israel, tentara Muslim awalnya muncul di sekitar Yerusalem pada 637 Masehi. Saat itu, sosok yang bertanggung jawab atas Yerusalem adalah wakil pemerintah Bizantium, Patriark Sophronius dan pemimpin Gereja Kristen.

Sophronius disebut-sebut menolak menyerahkan Yerusalem meskipun banyak pasukan Muslim yang mengepung kota itu. Namun, ia hanya bersedia untuk menyerahkan Yerusalem jika Umar bin Khattab datang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *