Hajinews.id – NASA menemukan fenomena luar angkasa Cahaya Mawar Merah Nebula di langit, demikian sebutannya dalam Alquran, jauh sebelum manusia ada.
Menurut situs resmi NASA, astronot NASA telah menemukan nebula berbentuk mawar merah. Nebula adalah awan debu, gas, dan plasma antarbintang.
Nebula tersebut akan terbentuk menjadi nebula yang indah dengan warna yang berbeda-beda. Salah satu nebula peradaban manusia yang saat ini dikenal adalah mawar merah. Nebula tersebut ditangkap oleh Teleskop Antariksa Hubble milik NASA.
Dinamai dari Mata Kucing, nebula ini dianggap sebagai nebula paling kompleks dan diperkirakan baru berusia 1000 tahun.
Sampai saat ini, ilmuwan NASA masih melakukan pengamatan terhadap awan tempat lahirnya bintang-bintang tersebut.
Adapun ayat yang menjelaskan mengenai fenomena cahaya Nebula laksana mawar merah menyala, sebagaimana dalam Al Quran surat Ar Rahman ayat 37 yang artinya,
“Maka tatakala langit pecah tebelah, (sebab itulah) keberadaannya menjadi berwarna merah mawar seperti kilauan minyak,” (QS Ar Rahman: 37)
Dalam beberapa tafsir, ayat ini menjelaskan dahsyatnya hari kiamat, dimana nantinya langit akan pecah dan semua isi planet akan meledak, saat akan muncul cahaya yang berwarna merah menyala berkilauan.
Sedangkan, dalam tafsir Qurtubi diungkapkan, seperti yang dikatakan Sa’id bi Jubair dan Qatadah.
Bahwa makna dari seperti mawar merah menyala adalah ketika langit pecah, maka berubah menjadi warna merah menyala yang disebabkan oleh panasnya neraka jahannam.
Berbeda dengan yang dikatakan oleh Al Mawardi, bahwa warna merah menyala adalah warna asli dari langit, lantaran banyak pengahalang,maka warna merah tersebut tidak nampak.
Persis seperti tubuh manusia yang mana otot dan darah yang memang warna merah, warna tersebut tidak nampak karena tertutup oleh kulit luar..
Nebula berbentuk seperti kabut yang indah dengan berbagai warna. Salah satu nebula yang saat ini dikenal luas oleh peradaban manusia adalah nebula berbentuk mawar merah.
Sampai saat ini, ilmuwan NASA masih melakukan pengamatan terhadap awan tempat lahirnya bintang-bintang tersebut.
