Makhluk

Makhluk
Hasanuddin Ketua Umum PB HMI

Oleh Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id

Hajinews.id – Semua yang diciptakan disebut makhluk, baik bendawi maupun yang maknawi. Tapi biasanya, atau pada umumnya yang kita maksud makhluk hanya yang bernyawa, atau kita pahami sebagai makhluk hidup. Pemahaman demikian tidak sepenuhnya salah, namun tidak sempurna di dalam memahami makhluk.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kata “makhluk” di dalam istilah yang digunakan Al-quran adalah segala sesuatu selain Allah swt.

Huruf-huruf misalnya itu juga makhluk. Dengan begitu setiap kata, kalimat, dan pengertian-pengertian” yang kita pahami dari sebuah teks, juga adalah makhluk.

Tidak menyembah selain Allah, artinya tidak menyembah makhluk-Nya.

Dzat Allah, yang menciptakan segala sesuatu selain Allah, dengan demikian berbeda dengan makhluk-Nya. Perbedaannya totalitas berbeda. Tidak ada persamaan sama sekali. Atau lam yakun lahuku puan ahad, atau laisa kamislihi syai’un

Misalnya: Allah Maha mengetahui. Sementara makhluk tidak mengetahui, kecuali yang Allah telah beritahukan.

Pengetahuan, pemahaman, tentang sesuatu pada manusia dengan demikian adalah pemberian Allah, ini berlaku pada semua manusia.

Jika demikian, muncul pertanyaan, mengapa pengetahuan manusia berbeda-beda. Al-quran memberi jawaban Allah memberikan nikmat-Nya, termasuk nikmat pengetahuan sesuai ukuran (Qadr), bagi tiap-tiap makhluk. Secara spesifik bagi tiap-tiap manusia. Untuk dimanfaatkan, dan tentunya nanti dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan hukum/ketentuan tentang qadr/ukuran ini, dipahami bahwa ilmu yang Allah berikan kepada Rasulullah, atau para Nabi dan Rasul-Nya, ukurannya lebih banyak, daripada manusia lainnya, berdasarkan tanggungjawab yang mesti diembannya sebagai utusan Allah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *