Tak Ada Bukti Dibuat di Laboratorium, WHO Prediksi Covid-19 dari Hewan

Juru Bicara WHO Fadela Chaib. Foto: Riples Nigeria
banner 400x400

JENEWA, hajinews.id- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, seluruh bukti yang ada menunjukkan bahwa virus corona baru berasal dari hewan di China akhir tahun lalu. WHO tidak menemukan adanya manipulasi atau diproduksinya virus tersebut di laboratorium.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan lalu mengatakan, pemerintahnya berusaha menentukan apakah virus tersebut berasal dari laboratorium di kota Wuhan di China tengah, tempat pandemi virus corona muncul pada Desember 2019.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari hewan dan tidak dimanipulasi atau dibangun di laboratorium atau di tempat lain,” kata juru bicara WHO Fadela Chaib dalam jumpa pers di Jenewa, Selasa.

“Kemungkinan besar, kemungkinan virus itu berasal dari hewan. Tidak jelas, bagaimana virus itu melompati penghalang spesies ke manusia, tetapi tentu saja ada inang hewan perantara. Kemungkinan besar virus itu memiliki wadah ekologis pada kelelawar, tetapi bagaimana virus beralih dari kelelawar ke manusia masih harus dilihat dan ditemukan,” tambahnya.

Dia tidak menanggapi permintaan untuk menjelaskan apakah ada kemungkinan virus tersebut lolos dari laboratorium secara tidak sengaja. Institut Virologi Wuhan telah menepis desas-desus bahwa pihaknya menyintesis virus atau membiarkannya lolos.

Chaib, ditanya tentang dampak keputusan Trump pekan lalu untuk menunda pendanaan ke badan PBB atas penanganan pandemi virus corona, mengatakan bahwa WHO masih menilai situasi.

“Kami masih menilai situasi tentang pengumuman oleh Presiden Trump dan kami akan bekerja dengan mitra kami untuk mengisi celah apa pun. Sangat penting untuk melanjutkan apa yang kita lakukan tidak hanya untuk COVID tetapi untuk banyak, banyak, banyak, banyak program kesehatan lainnya,” tambahnya, merujuk pada tindakan melawan polio, HIV, dan malaria di antara penyakit lainnya.

Dia mengatakan bahwa WHO memiliki 81 persen pendanaan untuk dua tahun ke depan pada akhir Maret, mengacu pada anggaran dua tahunan senilai USD 4,8 miliar. AS adalah donor terbesar badan yang bermarkas di Jenewa itu. Kontributor besar lainnya adalah Gates Foundation dan Inggris. (wh/ant/rtr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *