Abdul Mu’ti Mengatakan Ada 3 Makna Penting dari Pesan Kiai Dahlan: Dadio Kiai sing Kemajuan

3 Makna Penting dari Pesan Kiai Dahlan
Abdul Mu’ti

Hajinews.id – Agenda pelepasan siswa Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta pada Ahad (25/6) oleh Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, pesan KH. Ahmad Dahlan untuk siswa Mu’allimaat.

Pesan Kiai Dahlan yang sedikit dimodifikasi oleh Abdul Mu’ti tersebut berbunyi “Dadio Kiai sing Kemajuan, lan Aja Kesel Anggonmu Nyambut Gawe Kanggo Muhammadiyah.” Kurang lebih artinya jadilah kiai/nyai yang berkemajuan dan jangan lelah/letih untuk terus berjuang di Muhammadiyah.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dari pesan tersebut, imbuh Mu’ti setidaknya mengandung tiga makna yang pertama yaitu para santri di Muhammadiyah hendaknya menjadi orang yang alim, lebih-lebih dalam ilmu-ilmu agama. Bukan hanya dimiliki, ilmu tersebut juga diamalkan dengan sebaik-baiknya.

Makna yang kedua yaitu menjadi orang yang berkemajuan, yang juga berarti profesional-kompeten dalam ilmu dan keterampilan yang diperlukan dunia modern. Berkemajuan juga sifat yang dimiliki oleh orang yang senantiasa melihat masa depan.

“Masa depan sebagai kehidupan yang harus lebih baik dan sebagai kehidupan yang kita persiapkan dengan sebaik-baiknya, masa depan kita haruslah lebih baik dari pada masa kini.” Ungkapnya.

Berkemajuan atau modern juga ditandai oleh capaian dan keunggulan oleh berbagai prestasi. Melalui berbagai capaian tersebut, diharapkan kelompok berkemajuan ini menjadi teladan atau model bagi komunitas atau kelompok lainnya. Semangat berkemajuan ini telah digariskan sejak awal oleh KH. Ahmad Dahlan.

“Bahwa Islam adalah agama kemajuan dan umat Islam itu harus menjadi khaira ummah, menjadi umat yang senantiasa menjadi uswah, menjadi qudwah dan menjadi model bagi masyarakat yang akan datang.” Imbuhnya.

Makna yang ketiga yaitu dalam berjuang di Persyarikatan Muhammadiyah tidak boleh lelah. Dalam kesempatan yang lain, lanjut Mu’ti, Kiai Dahlan juga berpesan supaya menjadi apapun lalu tetap kembali ke Muhammadiyah.

Secara khusus kepada alumni Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Abdul Mu’ti berpesan bahwa mereka merupakan kader yang diharapkan untuk mempelopori, melangsungkan dan menyempurnakan gerakan Persyarikatan Muhammadiyah di manapun berada.

Terkait dengan studi lanjut, Guru Besar Bidang Pendidikan Islam ini berharap supaya para kader bisa melanjutkan pendidikan tinggi di manapun dengan bidang apapun. Dia berharap ketika kader kembali akan memberikan penyegaran, melalui berbagai disiplin ilmu yang mereka kuasai.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *