Continuum: Publik Apresiasi Keberanian NasDem yang tak Gentar Usung Anies

banner 400x400

Hajinews.id — Publik mengapresiasi langkah NasDem yang tak gentar mengusung bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan. Hal itu terlihat dari perbincangan pengguna akun Twitter terkait NasDem dan Anies.

Continuum Big Data mencatat NasDem menjadi partai paling populer diperbincangkan di media sosial Twitter. Sebanyak 140.884 perbincangan mengulas Partai NasDem.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Terminasinya 45 persen itu perbincangan mengenai pada NasDem itu merupakan apresiasi kepada NasDem yang tidak gentar dalam mengusung Anies,” kata Data Analyst Continuum Maisie Sagita dalam diskusi ‘Continuum Analisis Big Data: Popularitas Partai Politik dalam Perbincangan Publik di Media Sosial’ yang digelar daring, Ahas (25/6/2023).

Maisie menuturkan 4,91 persen perbincangan mengulas langkah NasDem mengusung Anies sebagai penyelamat demokrasi. Sementara itu, 40,43 persen lainnya membicarakan kader partai politik (parpol) lain pindah ke NasDem karena mengusung Anies.

“Merasa Anies itu lebih cocok sebagai capres sehingga mereka pindah ke NasDem juga,” ucap dia.

Hasil penelitian, ada pula 5,36 persen proporsi perbincangan yang menyinggung soal kader NasDem yang terjerat korupsi. Persentase itu sebagian dari perbincangan negatif yang dibincangkan pengguna Twitter terkait NasDem.

Continuum Big Data mencatat NasDem menjadi partai paling populer diperbincangkan di media sosial Twitter. Urutan berikutnya yakni PDIP dengan 109.872 perbincangan; Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 39.542 perbincangan; Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 38.081 perbincangan; dan Partai Gerindra 35.350 perbincangan.

Sementara itu, partai politik (parpol) lainnya yang angka diperbincangkan di bawah 35 ribu yakni, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Buruh, dan Perindo. Tren lima parpol yang sering diperbincangkan tertinggi di Twitter itu karena sudah menyatakan sikap terhadap figur bakal capres.

Penelitian ini menggunakan metodologi mengamati bot/buzzer free di Twitter pada 1-31 Mei 2023. Bot/buzzer free digunakan untuk memastikan data yang digunakan adalah berasal dari akun-akun masyarakat pada umumnya. Sehingga, informasi yang didapatkan mewakili aspirasi masyarakat.

Pengamatan tersebut dianalisis mulai dari eksposur perbicangan, sentimen perbicangan, dan topik perbincangan. Total 485.743 pembicaraan yang dianalisis dari 139.942 akun Twitter.

sumber

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *