6 Peninggalan Kerajaan Demak: Masjid Agung hingga Situs Kolam Wudhu

Peninggalan Kerajaan Demak
Masjid Agung demak dan Situs Kolam Wudhu
Hajinews.idKerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan ini meninggalkan banyak peninggalan sejarah yang masih ada sampai sekarang.

Didirikan oleh Raden Patah pada abad ke-16, Kerajaan Demak mencapai puncaknya di bawah kepemimpinan Sultan Trenggono. Kerajaan Demak berperan penting dalam penyebaran Islam di Jawa.

Hal ini didorong oleh adanya Wali Sanga yang menjadikan Kerajaan Demak sebagai pusat dakwah. Selain itu, Kerajaan Demak juga berperan dalam mencegah Portugis menyerbu Jawa.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Karena peran yang begitu besar dalam perkembangan masyarakat di pulau Jawa, maka meninggalkan beberapa peninggalan yang membuktikan keberadaan kerajaan Demak. Berikut sederet peninggalan sejarah Kerajaan Demak dikutip dari website Dinas Pariwisata Kabupaten Demak.

Peninggalan Kerajaan Demak

1. Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak merupakan masjid kuno yang dibangun oleh Raden Patah pada abad ke-15 Masehi. Masjid ini terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Demak, Jawa Tengah.

Raden Patah bersama Wali Sanga membangun Masjid Agung Demak dengan memberi gambar serupa bulus yang merupakan candra sengkala memet yang bermakna Sirno Ilang Kertaning Bumi. Bulus menjadi simbol Masjid Agung Demak yang dibuktikan dengan adanya ornamen-ornamen bergambar bulus di dinding masjid.

Menurut masyarakat setempat, Masjid Agung Demak diyakini sebagai tempat berkumpulnya Wali Sanga yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Hal inilah yang melatarbelakangi penyebutan Demak sebagai Kota Wali.

2. Saka Tatal dan Saka Majapahit

Saka Tatal atau Saka Guru merupakan empat tiang utama yang berada di dalam Masjid Agung Demak. Seluruh tiang ini dibuat langsung oleh Wali Sanga.

Tiang sebelah barat laut dibuat oleh Sunan Bonang, tiang barat daya dibuat oleh Sunan Gunung Jati, tiang tenggara dibuat oleh Sunan Ampel, dan tiang timur laut dibuat oleh Sunan Kalijaga.

Sedangkan, Saka Majapahit merupakan tiang penyangga yang berada di teras Masjid Agung Demak. Disebut Majapahit karena serambi ini memiliki delapan tiang bergaya Majapahit dan diperkirakan berasal dari Kerajaan Majapahit.

3. Pintu Bledeg

Pintu Bledeg atau pintu petir merupakan peninggalan Kerajaan Demak yang berada di Masjid Agung Demak. Pintu Bledeg dipercaya sebagai gambar petir yang ditangkap dan digambar oleh Ki Ageng Selo.

Pintu Bledeg dijadikan sebagai Memet atau Candra Sengkala berdirinya Masjid Agung Demak yaitu “Naga Mulat Saliro Wani” atau dibaca menjadi 1388 tahun Saka. Tahun yang tertera di Pintu Bledeg diperkirakan sebagai waktu pendirian Masjid Agung Demak.

4. Dampar Kencana

Dampar Kencana merupakan peninggalan Kerajaan Demak yang berwujud singgasana. Kursi kuno ini merupakan singgasana raja-raja Demak ketika mereka memerintahkan Kerajaan Demak.

Singgasana ini merupakan hadiah dari Prabu Brawijaya V Raden Kertabumi dari Kerajaan Majapahit kepada Raden Patah. Hadiah ini diberikan saat Raden Patah dinobatkan sebagai raja di Kasultanan Demak Bintoro.

5. Makam Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga merupakan salah satu Wali Sanga yang memiliki andil besar dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa. Sunan Kalijaga meninggal pada tahun 1520 dan dimakamkan di Desa Kadilangu, Demak.

Makam Sunan Kalijaga tersebut kini banyak dikunjungi sebagai tujuan ziarah. Selain itu, Makam Sunan Kalijaga juga dijadikan sebagai wisata sejarah peninggalan Kerajaan Demak.

6. Situs Kolam Wudhu

Situs Kolam Wudhu merupakan situs peninggalan sejarah masa Kasultanan Demak. Sesuai namanya, Situs Kolam Wudhu dahulu digunakan sebagai tempat berwudhu Wali Sanga dan para santri Raden Fatah.

Selain itu, Situs Kolam Wudhu juga pernah dijadikan sebagai tempat sayembara untuk menentukan sultan ke-4 di Kasultanan Demak Bintoro. Hasil sayembara tersebut kemudian menunjuk Jaka Tingkir sebagai sultan ke-4 Demak dengan gelar Sultan Hadiwijoyo.

Itulah deretan peninggalan Kerajaan Demak mulai dari Masjid Agung Demak hingga Situs Kolam Wudhu. Semoga bermanfaat, Lur!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *