Anies Jabarkan Konsep Kesejahteraan Sosial di Ponpes At-Tauhid Surabaya

Hajinews.id — Bakal calon presiden (Bacapres) dari koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan memaparkan konsep kesejahteraan sosial bagi masyarakat di hadapan para kiai yang menghadiri acara “Khataman Alquran dan Tirakat” di Pondok Pesantren At-Tauhid, Jalan Jagir Sidoresmo II, Kecamatan Wonokromo Surabaya, Jatim, Kamis.

“Kami menyadari bahwa kesejahteraan rakyat tidak bisa otomatis terjadi, harus direncanakan dan diletakkan sebagai prioritas,” kata Anies kepada di Pondok Pesantren At-Tauhid Surabaya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Aspek pertama yang mampu memunculkan kesejahteraan sosial, kata dia didasari terbentuknya sistem pemerataan dan kualitas pendidikan yang terarah, termasuk di pesantren.

“Para kiai, para guru yang ada di pondok pesantren bisa konsentrasi dengan pendidikannya. Pemerintah bisa bantu terkait sumber dayanya, fasilitasnya, sehingga pondok pesantren yang ada di Indonesia bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

Menurutnya, dengan adanya sistem pendidikan yang berkualitas dan terarah akan berdampak pada sektor lainnya, seperti perekonomian dan kesehatan.

Dia mencontohkan, pada sektor perekonomian juga berbicara soal stabilisasi harga pangan. Oleh karenanya untuk mewujudkan itu perlu orang-orang berkompeten dan inovatif pada beragam bidang, seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.

“Prioritas kami adalah bagaimana harga kebutuhan pokok  itu bisa terjangkau,” ujarnya.

Sektor perekonomian juga mengacu pada ketersediaan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat, dengan begitu angka kemiskinan bisa ditekan.

“Lapangan pekerjaan juga menjadi prioritas. Alhamdulillah dengan silaturahmi ini, kami bisa menjalin dan mendapatkan petunjuk arahan,” katanya.

Selain perekonomian, aspek pendidikan memiliki peran penting pada peningkatan akses kemudahan pelayanan di setiap fasilitas kesehatan.

“Jika masyarakat ada yang sakit itu harus mendapatkan pelayanan hingga tuntas, kami mengetahui sekarang ini problematika yang dihadapi masyarakat ketika sakit adalah biaya, dan bisa jatuh miskin ketika sakit,” ucapnya.

Dia menyatakan siap mewujudkan empat hal dalam upaya menghadirkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat bersama seluruh ulama di Indonesia.

“Kami berharap doa, restu, dan dukungannya untuk memperjuangkan perubahan yang sesungguhnya,” tuturnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *