Bisakah Roh Orang Yang Meninggal Dapat Melihat Anggota Keluarganya?

Roh Orang Yang Meninggal Dapat Melihat Anggota Keluarganya
Roh Orang Yang Meninggal Dapat Melihat Anggota Keluarganya
banner 400x400

Hajinews.id – Setelah meninggal Roh dipisahkan dari jasad. Akankah rohnya dapat menemukan keluarganya setelah takdir seperti itu?

Nasib kematian sepenuhnya ada di tangan Allah SWT. Imam Ibnu Katsir, menjelaskan firman Allah SWT dalam Isra ayat 85, mengatakan bahwa hanya Allah SWT yang tahu tentang keberadaan ruh dan menunjukkannya kepada manusia hanya sedikit.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Allah SWT berfirman,

وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا ٨٥

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang roh. Katakanlah, “Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu tidak diberi pengetahuan kecuali hanya sedikit.” (QS Al Isra: 85)

Meski demikian, tidak sedikit ulama yang turut membahas dan menafsirkan perihal keberadaan roh. Termasuk apakah roh bisa melihat keluarganya yang masih hidup di dunia.

Ulama Syafi’iyah, Sayyid Sabiq, dalam kitab Fiqh Sunnah-nya mengatakan, pada hakikatnya orang yang sudah meninggal dunia dapat mendengar tangisan keluarganya dan mengetahui perbuatan yang mereka lakukan. Hal ini bersandar pada sejumlah hadits yang salah satunya diriwayatkan Ibnu Jarir dari Abu Hurairah RA,

“Sesungguhnya amal kalian akan ditampakkan pada keluarga kalian yang sudah meninggal dunia. Jika mereka melihat perbuatan yang baik, mereka akan berbahagia. Dan jika mereka melihat perbuatan yang buruk, mereka merasa sedih dan gelisah.”

At-Tirmidzi turut meriwayatkan dalam Nawadir Al-Ushul dari Anas bin Malik RA yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya amal-amal kamu sekalian diperlihatkan kepada keluarga dan kerabat-kerabatmu yang telah meninggal dunia. Jika amalmu baik, mereka senang. Dan jika tidak baik, maka mereka berkata, ‘Ya Allah, jangan matikan mereka sebelum Engkau tunjuki mereka kepada apa-apa yang Engkau tunjuki kami.’”

Dalam Tasliyat Ahlul Masha’ib karya Muhammad Al-Manjabi Al-Hanbali juga terdapat riwayat serupa yang dikeluarkan Imam Ahmad. Namun, menurut Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam kitab At-Tadzkirah, hadits tersebut isnadnya dhaif jiddan. Al-Albani menyebut hadits tersebut dalam Adh-Dha’ifah dengan menisbatkannya kepada Ahmad dari jalur Sufyan, dari seseorang yang mendengar Anas bin Malik meriwayatkannya secara marfu’.

Imam besar Ahlussunnah wal Jamaah, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan dalam salah satu kitabnya yang berjudul Ar-Ruh, bahwa Ubaid bin Umar mengatakan, roh orang yang meninggal dunia akan saling menanyakan keadaan mereka dan kabar seseorang yang hidup di dunia.

Dikatakan, roh orang yang meninggal dunia akan disambut roh-roh yang lebih dulu meninggal. Mereka meminta kabar layaknya kafilah yang diminta kabar tentang seseorang dan apa yang dilakukannya.

Ada juga riwayat yang menyebut perihal bertemunya roh orang yang meninggal dunia dengan roh yang masih hidup, seperti disebutkan dalam Ar-Rus wa an-Nafs wa al-Aql wa al-Qarin karya Ahmad Syauqi Ibrahim. Pertemuan ini terjadi dalam mimpi.

Diriwayatkan dari Ibnu Hatim dalam Tafsir-nya bahwa roh orang yang masih hidup bisa bertemu dengan roh orang yang sudah meninggal ketika tidur, lalu keduanya saling mengingat dan saling kenal. Roh orang yang masih hidup kemudian kembali ke tubuhnya di dunia hingga tiba ajalnya, sementara roh orang yang sudah meninggal juga ingin kembali ke tubuhnya akan tetap tidak bisa.

Wallahu a’lam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *