Salah satu bentuk zikir untuk melindungi diri dari tipu daya setan adalah dengan ucapan ta’awwudz, yaitu _a’ûdzu billâhi minasy syaithânir rajîm_. Aku berlindung kepada Allah dari godaan, jeratan, dan tipu daya setan yang terkutuk.
Kalimat ta’awwudz ini menunjukkan pengakuan akan kelemahan diri di hadapan Allah Ta’ala. Setidaknya ada tiga rukun ta’awwudz.
1. Pengakuan akan kelemahan diri sebagai seorang hamba. Karena diri kita lemah, kita pun berlindung kepada Allah, Zat Yang Mahakuasa.
2. Pengakuan bahwa tidak ada yang bisa memberi perlindungan selain Allah Ta’ala. Segala sesuatu selain Allah adalah lemah. Andai dia diberi kekuatan, Allah-lah yang Mahakuasa untuk memberi kekuatan. Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâh.
3. Pembebasan diri kita dari seluruh perangkap dan pengaruh setan. Dengan berlindung kepada Allah, kita menyandarkan diri kepada-Nya agar ditolong dari tipu daya setan.
Dengan demikian, ta’awwudz harus dimulai dengan pengakuan kelemahan diri, pengenalan kekuasaan Allah, dan pembebasan diri dari setan.
Team Tasdiqul Quran