Media Asing Sorot Kereta Cepat RI Jakarta-Padalarang, Ini Sebabnya

Kereta Cepat PT. KCIC Jakarta-Padalarang
Kereta Cepat Jakarta-Padalarang
banner 400x400

Hajinews.id – Kereta cepat Jakarta-Padalarang bakal beroperasi secara komersial pada 1 Oktober 2023 mendatang. Proyek senilai triliunan rupiah ini menandai tonggak sejarah baru bagi Indonesia untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.

Namun ini juga menjadi sorotan media asing. CNBC International misalnya memuat artikel khusus yang berjudul “Southeast Asia’s first high-speed train- a boon or bust for Indonesia’s economy?”.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Meskipun kemunculan kereta cepat diyakini bisa meningkatkan produktivitas perekonomian dan dunia usaha secara keseluruhan, tetapi manfaat tersebut mungkin tertutupi. Media itu pun melihat beban utang menjadi persoalan, di mana jumlahnya terus melonjak akibat biaya proyek yang terus membengkak.

“Kereta api berkecepatan tinggi merupakan prioritas Presiden Indonesia Joko Widodo. Sejak menjabat, ia berupaya menarik kesepakatan investasi infrastruktur, seperti sky train baru di Jakarta dan kereta bawah tanah yang dibiayai Jepang,” tulisnya, dikutip Kamis (31/8/2023).

“Namun, meningkatnya biaya proyek dapat meningkatkan utang pemerintah Indonesia dan menutupi keuntungan ekonomi jangka pendek,” muatnya.

Dipaparkan pula bagaimana kereta cepat Jakarta-Padalarang adalah bagian dari Belt and Road Initiative (BRI) China. Proyek itu didanai oleh konsorsium perusahaan negara Indonesia dan China yang dikenal sebagai PT KCIC.

Disinggung pula bagaimana awalnya proyek ini diharapkan akan selesai pada tahun 2019. Namun kemudian terhambat karena berbagai penundaan operasional dan pembengkakan anggaran sebesar US$1,2 miliar atau setara Rp18,2 triliun,” muatnya lagi.

“PT KCIC sebelumnya telah menerima pinjaman sebesar US$4,55 miliar (Rp69,3 triliun) dari China Development Bank (CDB). Pada April lalu, Indonesia diketahui kembali meminta pinjaman tambahan sebesar US$560 juta (Rp8,5 triliun) dari bank pemerintah China tersebut,” tulisnya lagi.

“Namun karena biaya yang semakin membengkak, Jokowi setuju untuk menggunakan dana negara untuk membantu pembiayaan perkeretaapian. Namun murut para ahli akan menggembungkan keuangan publik yang sudah membengkak akibat biaya-biaya terkait pandemi,” tambahnya.

Di sisi lain, mengutip para analis, dilansir dari laman CNBC International menulis bahwa proyek ini mengingatkan pada kegagalan pembangunan Pelabuhan Hambantota di Sri Lanka dan proyek perluasan Bandara Internasional Entebbe di Uganda. Keduanya digambarkan sebagai contoh diplomasi “jebakan utang China”.

Perlu diketahui, kereta sepanjang 142 kilometer yang menghubungkan ibu kota Indonesia ke Bandung diperkirakan akan melaju dengan kecepatan 350 kilometer per jam, digerakkan oleh listrik dan diperkirakan tidak menghasilkan emisi karbon langsung selama pengoperasiannya. Jika selesai, ini akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara.

Peluncuran uji coba akan dilakukan pada September dan saat ini pemeriksaan keamanan sedang berlangsung. Para pejabat juga dilaporkan telah mempertimbangkan apakah akan memperpanjang jalur kereta api ke kota Surabaya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *