Bentrok Masyarakat Melayu-Polisi, Protes Penggusuran Pulau Rempang Batam

Hajinews.id — Aksi demonstrasi masyarakat Melayu ihwal penggusuran warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) berakhir ricuh. Bentrokan antara polisi dan massa pun tak terhindarkan.

Menurut pantauan dari detikSumut di lokasi Senin (11/9/2023), massa mulai melemparkan batu, air mineral, besi, dan kayu ke arah petugas. Sedangkan polisi membalas lemparan itu dengan gas air mata dan semprotan dari water Cannon.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kericuhan pecah usai masyarakat merasakan merasa permintaan tak diakomodir. Polisi mencoba menghimbau masyarakat melalui pengeras suara namun tak diindahkan.

Akibat lemparan batu tersebut beberapa orang petugas keamanan mengalami luka. Direktur Pengaman Aset BP Batam Brigjen Moch Badrus juga terlihat terkena lemparan batu dari masa aksi.

Kemudian warga Melayu yang menggelar aksi tolak relokasi Rempang akan mendatangi kantor DPRD Batam usai dari kantor BP Batam. Dalam aksinya masyarakat Melayu mendesak agar warga Rempang Galang yang ditahan dibebaskan tanpa syarat.

“Hari ini masyarakat Melayu dari berbagai daerah di Indonesia hadir di sini untuk memberikan dukungan kepada saudara kaki di pulau Rempang,” kata salah satu orator aksi, Fahrul Ansori.

Orator massa aksi menyebutkan bahwa pada aksi demonstrasi kali datang perwakilan dari berbagai daerah. Mulai dari Riau, kabupaten kota di Kepri, Kalimantan, Jambi dan wilayah lainnya di Indonesia.

“Warga Melayu yang datang dari uni dari Melayu Kalimantan, Melayu Jambi, melayu siak. Melayu Lingga dan berbagai daerah di Indonesia,” ujarnya.

Sumber

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *