Kultum 208: Ragu Takdir-Nya, Tertundalah Kebaikan-Nya

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Sebagai orang yang beriman, kita harus yakin bahwa semua hal yang terjadi dalam hidup ini adalah kehendak Allah Subhanahu wata’ala. Selain itu sebagai orang beriman memang harus demikian meski kadang kita tidak mengerti mengapa itu harus terjadi. Kita harus tetap yakin kepada kehendak Allah dengan tanpa ada keraguan sedikitpun.

Para ulama mengatakan bahwa jika kita ragu-ragu kepada takdir-Nya, ketetapan-Nya, atau apa-apa yang dituliskan-Nya, maka itu artinya kita menunda datangnya kebaikan-Nya. Keyakinan seperti ini harus selalu ada dalam hati kita karena salah satu janji Allah adalah bahwa Allah “sesuai dengan prasangka hamba-Nya”. Rasulullah Sahllallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ  رَضِيَ اللهُ عَنْهُ :أَنَّ رَسُوْلَ

اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ:يَقُوْلُ اللهُ

تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ

إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ، ذَكَرْتُهُ

فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ

فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman, “Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu” [Muttafaqun ‘alaih] (HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675).

Berdasarkan hadits tersebut, maka kita seharusnya tidak membiarkan hati kita tidak mempercayai apa pun yang telah Allah tetapkan. Kita harus elalu ingat bahwa Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Jika kita baik sangka kepada Allah tentu kita akan mendapatkan kebaikan dari-Nya.

Jika dalam hati kita masih sering muncul rasa tidak mempercayai apa yang telah Allah tetapkan, mari kita belajar untuk selalu menerima segala yang dipersembahkan-Nya dengan sepenuh keyakinan. Yakinlah sepenuhnya bahwa jika kita yakin maka pasti banyak sekali keajaiban yang akan datang.

Selain hadits di atas, ada lagi dasar yang seharusnya membuat kita “sangat yakin” bahwa Allah sudah memperhitungkan kadar cobaan yang datang, dan akan membukakan jalan keluar yang tidak kita sangka. Allah berfirman,

ۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ

Artinya:

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya (QS. At-Talaq, ayat 2).

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ

يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ

بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Artinya:

dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya, dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya, sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya, sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu (QS. At-Talaq, ayat 3).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *