Jika Ingin Dicintai Oleh Allah, Malaikat dan Manusia

Dicintai Oleh Allah
Dicintai Oleh Allah
banner 400x400
Hajinews.co.id— Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu merupakan salah satu sahabat utama Nabi Muhammad SAW. Utsman bin Affan dari suku Bani Umayyah bersama Ali bin Abi Thalib dan Abu Bakar Ash-Shiddiq) merupakan salah satu orang pertama yang masuk Islam.

Sahabat Nabi yang akrab dipanggil Dzun Nurrain artinya Pemilik dua cahaya ini meriwayatkan agar dicintai Allah SWT, malaikat dan manusia.

“Siapapun yang meninggalkan urusan duniawinya, maka dia akan dicintai oleh Allah. Siapapun yang menjauhi perbuatan dosa, maka dia akan disenangi oleh malaikat. Siapapun yang menjauhkan sifat tamak dari dalam dirinya, dia pasti akan dicintai oleh manusia pada umumnya (kaum muslimin).” 

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam bukunya Nashaihul Ibad menjelaskan, meninggalkan dunia maksudnya adalah tidak senang terhadap glamornya kehidupan dunia. Caranya dengan memperbanyak puasa dan tidak pernah ingin dipuji orang lain dalam setiap perbuatannya. Orang yang mampu berbuat seperti itu pasti dicintai oleh Allah SWT.

Orang yang mau menjauhi perbuatan dosa dan segala yang dapat menjerumuskan ke dalam perbuatan dosa, niscaya akan dicintai oleh malaikat. Karena malaikat sudah tidak lagi disibukan untuk mencatat kejelekan orang tersebut.

Orang yang membuang jauh sifat tamak dari dalam dirinya, pasti akan dicintai oleh banyak kaum Muslimin, karena tidak mengotori hati mereka. Dilansir dari kitab Nashaihul Ibad yang diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa dan diterbitkan Gitamedia Press, 2008.

Untuk diketahui, salah satu kisah menonjol yang dilakukan Utsman bin Affan adalah saat dia membeli sumur dari seorang Yahudi saat hidup di Madinah. Hal itu dilakukan lantaran umat Nabi Muhammad SAW sangat membutuhkan sumber air minum. Mereka pun mengadu kepada Rasulullah SAW.

Yahudi kikir itu sebelumnya menjual air kepada umat Muslim dengan harga yang tinggi. Utsman bin Affan sosok yang memang dikenal dermawan ini lantas memberikan air tersebut secara cuma-cuma kepada seluruh masyarakat yang berada di sekitar sumur tersebut, setelah ia membeli sumur itu dari seorang Yahudi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *