Kultum 227: Luasnya Surga Hanya Bisa Dibayangkan

Luasnya Surga
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 400x400

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Kalau kita pikir dan renung, sungguh beruntung para Sahabat Rasulullah yang diberi kenikmatan oleh Allah Subahanahu wta’ala di Akhirat nanti. Betapa beruntung juga kita semua sebagai umat Muslim yang telah beriman dan mendapatkan syafaat Rasulullah di akhirat nanti. Sungguh berbeda dengan orang-orang yang mendustakan hari Akhir, karena mereka akan disiksa di dalam neraka sesuai dengan kedustaan dan dosanya.

Begitu banyak hal yang perlu kita ketahui dan kita renungkan tentang keadaan setelah Hari Kiamat terjadi nanti. Salah satunya adalah keadaan surga Allah yang disiapkan untuk para hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Karena surga adalah sesuatu yang ghaib, dan wajib kita imani, maka kita hanya bisa mengiman dan membayangkan melalui gambaran-gambaran yang diberikan Allah dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Allah menggambarkan luasnya surga seperti luasnya langit dan bumi. Sementara yang diketahui adalah bahwa langit jauh, jauh lebih besar daripada bumi. Lantas, apa gunanya kita diberi gambaran seperti ini? Dalam hal ini Allah Subahanahu wata’ala berfirman,

وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ

عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ

اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ

Artinya:

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa (QS. Ali ‘Imran, ayat 133).

Di dalam surat dan ayat yang lain, keterangan senada juga diberikan Allah dengan firman-Nya,

سَابِقُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ

عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۙ

اُعِدَّتْ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖۗ

ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚ

وَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ

Artinya:

Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar (QS. Al-Hadid, ayat 21).

Ulama Al-Qurthubi rahimahullah mengatakan, bahwa para ulama berbeda pendapat dalam penafsiran mereka. Ibn ‘Abbas berkata, “Seolah-olah langit dan bumi disatukan dan disatukan, seperti pakaian yang direntangkan dan diikat satu sama lain. Itulah luasnya surga, dan tidak ada yang mengetahui panjangnya kecuali Allah. Ini adalah pandangan mayoritas, dan tidak ada yang aneh”.

Sebagian yang lain mengatakan, “Ini adalah perumpamaan yang mungkin digunakan oleh orang-orang Arab. Karena surga Firdaus itu begitu besar dan luas, dalam arti yang sebenarnya, adalah tepat untuk mengacu pada ukurannya dengan menyebutkan luasnya langit dan bumi. Dengan cara yang sama, seseorang dapat menggambarkan seorang pria dalam bahasa Arab sebagai “laut” misalnya, untuk mengacu pada luasnya pengetahuannya, dan seseorang dapat menggambarkan hewan besar sebagai “gunung”.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *