Hikmah Siang: Kewajiban yang Terlupakan

Ada sebuah kewajiban, yang kewajiban ini banyak disepelekan oleh masyarakat. Disebabkan karena kesibukan mereka dalam urusan dunia maupun kesibukan dalam urusan yang lainnya. Padahal banyak sekali dalil di dalam Alquran, dimana Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan ancaman yang cukup keras bagi orang yang tidak mau melaksanakan kewajiban ini.

Apakah bentuk kewajiban tersebut? Kewajiban yang dimaksud adalah kewajiban belajar ilmu agama.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Allah Ta’ala memberikan agama ini kepada umat manusia. Dan Allah berikan panduan untuk mereka dari agama ini. Panduan itu berupa dalil dari Alquran dan hadits yang disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga Allah wajibkan kepada siapapun dari penganut agama ini untuk mempelajari dan memahami wahyu yang Allah turunkan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan di dalam Alquran bahwa orang yang tidak mau mempelajari wahyu ini, ia akan memiliki sifat berpaling dari agama atau melupakan agamanya. Allah mengancam mereka dengan cukup keras. Di antaranya dalam Surat Al-Mulk ayat ke-10. Allah bercerita tentang dialog ahli neraka dan penyesalan mereka ketika telah dimasukkan ke dalam neraka. Allah Ta’ala berfirman,

وَقَالُوا۟ لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِىٓ أَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ

Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. [Quran Al-Mulk: 10]

Orang ini menyesal mengapa dulu tidak belajar agama. Kenapa dulu saya tidak menggunakan akal saya untuk merenungkan ayat-ayat-Nya. Kenapa dulu ketika di dunia ada pengajian saya tidak mau mendengarkannya. Maka orang seperti ini akan menyesal ketika berada di akhirat saat dia sudah berada di dalam neraka.

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menyebutkan tentang orang-orang yang tidak mau belajar agama. Tidak mau mendekat kepada ilmu agama. Allah jadikan mereka sebagai temannya setan. Dan pasti setan akan menyesatkannya. Sebagaimana yang Allah firmankan dalam Surat Az-Zukhruf dalam ayat yang ke-36 dan ke-37. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ (36) وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنِ السَّبِيلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُم مُّهْتَدُونَ (37)

“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.” [Quran Az-Zukhruf: 36-37]

Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan,

( ومن يعش ) أي : يتعامى ويتغافل ويعرض

“Ya’syu maknanya adalah orang yang membutakan diri, melalaikan diri, dan dia berpaling.”

Artinya: dia tidak memiliki perhatian terhadap ilmu agama. Allah katakan, orang-orang seperti ini akan menjadi temannya setan. Akibatnya adalah di ayat ke-37: Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.

Artinya, dia merasa di atas kebenaran padahal sebenarnya dia tengah menyimpang atau berada di dalam kesesatan.

Di dalam Surat Thaha, Allah juga menyebutkan ancaman bagi orang yang tidak mau belajar ilmu agama. Di mana kelak di akhirat orang ini akan dijadikan orang yang buta. Allah Ta’ala berfirman di dalam Surat Thaha ayat 124 hingga 126.

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ (124) قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنتُ بَصِيرًا (125) قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا ۖ وَكَذَٰلِكَ الْيَوْمَ تُنسَىٰ (126)

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. Berkatalah ia: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?” Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan”. [Quran Tha-ha: 124-126].

Karena itulah jamaah yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Dengan mengingat semua pesan-pesan ini yang ada dalam Alquran seharusnya menyadarkan kita bahwa mempelajari ayat yang telah Allah turunkan, atau mempelajari ilmu agama adalah bagian dari kewajiban. Siapa yang tidak melaksanakannya berhak mendapatkan hukuman sebagaimana yang telah Allah sampaikan.

[Ditranskrip dari khotbah Jumat “Ustadz Ammi Nur Baits, ST., BA. حفظه الله” yang berjudul “Kewajiban Yang Terlupakan”]

🌐 Selengkapnya: https://khotbahjumat.com/6373-kewajiban-yang-terlupakan.html

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan kita untuk melangkahkan kaki. Memberi taufik agar telinga kita ini digunakan untuk mendengarkan ilmu agama. Sebagai konsekuensi pengakuan kita sebagai seorang muslim.

📲 @IslamAdalahSunnah
​​​​​​​​​​​​​

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *