Hajinews.co.id — Ketua Komite Pengarah Jaga Pemilu, Erry Riyana Hardjapamekas, berbicara soal pelemahan KPK di era Presiden Jokowi. Hal ini dia sampaikan saat berbincang dalam talkshow Info A1.
Eks Ketua KPK itu menilai, pelemahan KPK mulai terjadi saat revisi UU KPK. Erry mengaku sempat dipanggil Jokowi sebanyak 2 kali tahun 2019 lalu.
“Terakhir saya ketemu beliau itu 2019 dua kali. Waktu mau revisi UU KPK. Kita dipanggil, dua kali. Ramai-ramai dan kami berempat mantan pimpinan KPK yang pertama,” kata Erry.
Erry mengaku saat itu dia tidak menyetujui revisi UU KPK. Saat itu, lanjut dia, Jokowi menjelaskan bahwa revisi UU KPK itu keinginan koalisi pemerintahan.
“Tidak menyetujui tapi beliau menjelaskan ini keinginan koalisi, saya tidak berdaya,” ungkapnya.
“Ternyata agenda beliau juga, katanya,” sambung Erry.