Selain Dilaporkan Mencret, Militer Israel Dibayang-bayangi Infeksi Jamur Mematikan, Tewaskan Seorang Tentara

Hajinews.co.id – Infeksi jamur mematikan dilaporkan menyerang tentara Israel yang sedang menginvasi Jalur Gaza, Palestina. Akibat infeksi jamur ini, satu tentara Israel tewas, sementara 10 orang lainnya dirawat di rumah sakit pada awal Desember 2023.

Dilansir dari The New Arab, kematian satu tentara Israel terjadi setelah ia terlibat dalam serangan darat ke Gaza selama beberapa hari. Ia mengembuskan napas terakhirnya karena luka serius akibat infeksi jamur yang berbeda.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Jamur mematikan belum pernah muncul di Gaza
Kepala Unit Penyakit Menular dan Laboratorium di Pusat Medis Sheba, Israel, Galia Rahav mengatakan, jamur mematikan yang menewaskan seorang tentara Israel belum pernah muncul selama perang bergejolak di Gaza.

Ia menduga, sumber jamur yang terkontaminasi tersebut kemungkinan berasal dari pencemaran tanah akibat air limbah.

Penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan apakah jamur tersebut berasal dari terowongan bawah tanah.

Masih dari sumber yang sama, Israel akan menggelar pertemuan dalam waktu dekat dengan ahli epidemiologi dari pasukan militer dan Kementerian Kesehatan.

Tujuan pertemuan tersebut untuk membahas penyakit yang menginfeksi tentara Israel selama melancarkan serangan darat ke Gaza.

“Beberapa lembaga kesehatan dan lingkungan internasional telah memperingatkan pada awal kampanye militer Israel tanpa henti ke Gaza,” tulis The New Arab.

Peringatan itu termasuk krisis kesehatan yang membayangi dan bencana lingkungan setelah runtuhnya sistem pengolahan limbah di wilayah Palestina.

Temuan bakteri dan jamur
Sementara itu, Daily News Egypt memberitakan, beberapa tentara yang kembali dari medan perang mengalami berbagai infeksi jamur dan bakteri.

Sekitar 10 tentara yang terluka mengalami infeksi jamur yang sama dan kemungkinan disebabkan oleh sumber kontaminasi sama.

Asosiasi Penyakit Menular (AID) di Israel mengatakan, mereka menemukan beberapa patogen yang kebal terhadap obat pada luka-luka anggota tubuh tentara.

Patogen tersebut terdiri dari strain bakteri Klebsiella dan Escherichia coli yang sangat kebal, serta jamur Aspergillus.

“Semua rumah sakit melaporkan bahwa para prajurit telah kembali dari medan perang dengan infeksi yang resisten,” jelas Rahav.

“Perlu dicatat bahwa banyak infeksi yang didiagnosis di antara para prajurit terluka juga ditemukan sesekali di Israel, namun terjadi pada orang-orang yang telah terpapar bakteri ini sebelumnya, bukan pada individu yang sehat,” tambahnya.

Rahav menyampaikan, kontak dengan tanah dan lumpur di Gaza menyebabkan paparan terhadap bakteri resisten tersebut dan juga jamur.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *