Hikmah Malam: Jam Berapa Salat Nisfu Sya’ban? Ini Waktu dan Tata Caranya

Jam Berapa Salat Nisfu Sya'ban?
Foto: malam Nisfu Sya'ban/pexel

Hajinews.co.idSalat Nisfu Sya’ban merupakan amalan di bulan Sya’ban. Pada jam berapa Salat Nisfu Sya’ban dikerjakan?

Anjuran Salat Nisfu Sya’ban telah dijelaskan oleh para ulama, diantaranya Hujjatul Islam Imam al-Ghazali. Para tabi’in dapat menjalani malam Nisfu Sya’ban dengan ibadah yang sungguh-sungguh.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Hal tersebut diceritakan Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam kitab Lathoiful Ma’arif sebagaimana dinukil Buya Yahya dalam Hujjah Ilmiah: Amalan di Bulan Sya’ban. Beberapa tabi’in yang dimaksud Ibnu Rajab antara lain Kholid bin Ma’dan, Makhul, Luqman bin Amir dan lainnya. Merekalah umat Islam yang memahami keutamaan dan keagungan malam Nisfu Sya’ban.

Waktu Pelaksanaan Salat Nisfu Sya’ban

Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin mengatakan Salat Nisfu Sya’ban dikerjakan pada malam Nisfu Sya’ban sebanyak 100 rakaat dengan membaca Al Fatihah dan Al Ikhlas setiap rakaatnya.

“Pada malam itu, kaum muslim dianjurkan Salat sunnah seratus (100) rakaat, di mana setiap rakaatnya membaca Al Fatihah dan 10 (sepuluh) kali Al Ikhlas,” jelas Imam Al-Ghazali seperti diterjemahkan oleh Purwanto.

Menurut ikhbar Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) tentang awal Sya’ban 1445 H/2024 M dan kalender Hijriah Indonesia 2024 susunan Bimas Islam Kementerian Agama RI, malam Nisfu Sya’ban 2024 jatuh pada Sabtu, 24 Februari 2024 setelah Maghrib hingga Minggu, 25 Februari 2024 sebelum masuk waktu Subuh.

Para ulama berbeda pendapat terkait keshahihan dalil Salat Nisfu Sya’ban. Imam an-Nawawi dalam kitab Majmu’ Syarh Muhadzab memperingatkan agar berhati-hati karena dikhawatirkan termasuk bid’ah yang mungkar.

Adapun, menurut dalil yang dinilai kuat, umat Islam bisa mengerjakan qiyamul lail seperti Salat Tahajud, Witir, dan sebagainya. Amalan ini tidak terbatas pada malam Nisfu Sya’ban tapi bisa dikerjakan pada malam-malam lainnya.

Dalil Tahajud bersandar pada firman Allah SWT dalam surah Al Isra ayat 79,

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا ٧٩

Artinya: “Pada sebagian malam lakukanlah Salat Tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”

Dalam Shahih Muslim juga terdapat hadits shahih, Rasulullah SAW bersabda,

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ

Artinya: “Salat yang paling utama setelah Salat wajib adalah Salat yang dilakukan di malam hari.” (HR Muslim)

Salat Tahajud pada malam Nisfu Sya’ban bisa dikerjakan setelah Isya hingga sebelum masuk waktu Subuh. Mengacu pada riwayat tentang waktu utama, Salat Tahajud bisa dikerjakan pada sepertiga malam terakhir atau mulai sekitar jam 01.00.

Rasulullah SAW bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: “Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku-kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Ku-ampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)

Tata Cara Salat Nisfu Sya’ban

Berikut tata cara Salat Nisfu Sya’ban untuk Tahajud,

  • Membaca niat
  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Membaca surah Al Fatihah
  • Membaca surah dalam Al-Qur’an
  • Rukuk
  • Itidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Bangun dari sujud untuk mengulang gerakan seperti rakaat pertama
  • Tahiyat akhir
  • Salam

Umat Islam bisa melanjutkannya dengan membaca doa setelah Salat Nisfu Sya’ban.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *