Untuk Perlindungan Calon Jemaah Haji, Kementerian Kesehatan Sediakan Vaksin Wajib dan Sunah

Kementerian Kesehatan Sediakan Vaksin Wajib dan Sunah
Kementerian Kesehatan Sediakan Vaksin Wajib dan Sunah bagi calon jemaah haji

Hajinews.co.idKepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lilik Marhaendro Susilo mengatakan pemerintah telah sediakan vaksinasi wajib bagi calon jemaah haji 1445H/2024M.

“Kemenkes menyediakan vaksin wajib saja untuk para jemaah, yaitu vaksin meningitis,” ungkap Lilik usai mengisi materi Bimbingan Teknis PPIH Arab Saudi, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu 23 Maret 2024.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Vaksin meningitis ini menjadi upaya mitigatif yang diberikan pemerintah untuk jemaah haji supaya kebal dari penyakit yang biasa menyerang negara-negara di Afrika.

“Nanti jemaah akan mendapatkan vaksin meningitis saat proses pemvisaan,” lanjutnya.

“Ada beberapa jemaah haji di Saudi, atau orang-orang yang datang ke sana berasal dari negara yang kasus meningitisnya banyak. Sehingga, yang kita lakukan di sana itu seperti memberikan jaket pelindung atau jas hujan,” ucap Lilik.

“Kalau nanti ada hujan meningitis, kita pakai jas hujan. Mudah-mudahan tubuh kita gak basah. Jadi, kalau kita divaksin itu untuk memberikan pelindungan kepada jemaah. Supaya mereka kebal terhadap penyakit,” imbuhnya.

Selain vaksin wajib, Kemenkes juga menyebut bahwa vaksin pneumonia dan vaksin influenza bisa menjadi alternatif untuk menunjang kesehatan jemaah.

“Vaksin yang sunah untuk jemaah yaitu influenza dan pneumonia. Vaksin ini, fungsinya untuk memberikan perlindungan sebagaimana covid, kalau kita kelelahan atau tertular ulang, masih bisa terjaga,” jelasnya.

Namun, meski begitu, ada dua provinsi yang diwajibkan mendapatkan vaksin polio, yakni di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan ada kasus polio pada 2 Kabupaten di Jawa Timur dan 1 di Jawa Tengah.

“Bukan jemaahnya yang kena, namun yang kita khawatirkan ada bibit-bibitnya yang bisa menular ke semua orang,” jelas Lilik.

Selain itu, asupan makanan pun perlu diperhatikan. Jamaah harus memakan makanan bergizi tinggi dan nutrisi cukup.

Kurangi atau hindari makan makanan yang manis dan asin, apalagi untuk Lansia.

“Kalau bisa konsumsi juga dijaga supaya mereka juga tidak berlebihan dan tidak timbul lagi penyakitnya dan istirahat cukup,” kata dia.

Pada penyelenggaraan haji tahun 1445 H/2024 M, Kemenkes telah menyiapkan 255 dokter yang terdiri dari dokter umum dan dokter spesialis.

Para dokter yang ditugaskan ini, rencananya akan turut mendampingi 241.000 jemaah dengan 45.000 jemaah lansia.

Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah. Indonesia kemudian mendapat tambahan sebesar 20.000 kuota sehingga jumlahnya menjadi 241.000 jemaah.

Kuota ini terbagi menjadi 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Jemaah haji reguler yang sudah melunasi, terdiri atas: 161.567 orang yang memang berhak lunas biaya haji tahun ini, 4.500 jemaah yang masuk kuota lanjut usia prioritas, 238 petugas haji daerah (PHD), dan 1 pembimbing pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah.

Sumber: viva

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *