Hikmah Pagi: Tanda-Tanda Pagi Lailatul Qadar yang Dijelaskan Rasulullah SAW

Tanda-Tanda Pagi Lailatul Qadar
Tanda-Tanda Pagi Lailatul Qadar
banner 400x400

Hajinews.co.idLailatul Qadar merupakan malam kemuliaan yang tidak diketahui kedatangannya. Namun ada tanda-tanda pagi Lailatul Qadar yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW.

Lailatul Qadar digambarkan dalam Surah Al Qadr sebagai kemuliaan dan keberkahan. Allah berfirman:

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ٤ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ ٥

Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu ? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala urusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar.”

Pada ayat ke-5 surah Al Qadr, dijelaskan Lailatul Qadar itu berlangsung dari malam hingga terbit fajar atau pagi hari.

Menurut Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag) RI, pada ayat ke-5 surah Al Qadr, Lailatul Qadar dipenuhi kebaikan dan keberkahan dari permulaan sampai terbit fajar karena turunnya Al-Qur’an disaksikan oleh para malaikat.

Menurut buku Panduan Ramadan Bekal Meraih Ramadan Penuh Berkah karya Ruhyat Ahmad, dijelaskan sejumlah ulama berpendapat yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah salat dan amalan pada Lailatul Qadar lebih baik dari salat dan puasa di seribu bulan yang tidak terdapat Lailatul Qadar.

Diterangkan lebih lanjut, siapa saja yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan salat akan mendapatkan pengampunan dosa. Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barang siapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (Muttafaq Alaih)

Tanda Pagi Hari Lailatul Qadar dalam Hadits

Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan tanda-tanda pagi hari Lailatul Qadar sebagai berikut. Tanda pertama, matahari yang terbit pada pagi itu memancarkan warna putih tetapi tidak menyilaukan mata. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits dari Ubay bin Ka’ab RA,

هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعِ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا

Artinya: “Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR Muslim)

Hal serupa juga disampaikan di dalam hadits dari oleh Ibnu Abbas RA yang menyebutkan sabda Nabi SAW tentang tanda kedatangan Lailatul Qadar.

تضيحُ الشَّمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةُ حَمْرَاء

Artinya: “Pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR Ath-Thayalisi)

Kemudian, ciri berikutnya disebutkan dalam riwayat lain, “Sesungguhnya termasuk dari tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan tegak lurus, tidak tersebar sinarnya seperti bulan pada malam purnama, haram bagi syaitan keluar bersamanya (terbitnya matahari) pada hari itu.” (HR Ahmad, perawinya tsiqah)

Adapun buku Tanya Jawab Islam susunan PISS KTB dan TIM Dakwah Pesantren menjelaskan tanda-tanda Lailatul Qadar pada malam hari langit benar-benar cerah karena bulan bersinar terang. Dari Ubadah bin Shamit, Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya Lailatul Qadar adalah malam yang cerah dan terang seakan-akan nampak di dalamnya bulan bersinar terang, tetap dan tenang, tidak dingin dan tidak panas. Haram bagi bintang-bintang melempar pada malam itu sampai waktu Subuh. ”

Suasana malam itu begitu tenang dan hening. Udara yang berhembus juga tidak terasa dingin dan tidak juga terasa panas, serta (di langit) tidak terlihat bintang-bintang jatuh (meteor) sampai pagi tiba.

Disebutkan juga pada sebuah hadits, ketika terjadinya malam Lailatul Qadar tidak turun hujan dan tidak ada juga angin kencang.

Dari Watsilah bin al-Asqa’, Rasulullah SAW bersabda, “Lailatul Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR at-Thabrani)

Wallahu a’lam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *