Disway: Ngantuk Terkulai

Ngantuk Terkulai
Mantan Presiden AS Donald Trump tertidur saat mengikuti sidang di Pengadilan New York.-Pool-
banner 400x400

Oleh: Dahlan Iskan

Hajinews.co.id – IA NGANTUK. Matanya terpejam. Sesaat kemudian kepalanya tertekuk ke dada. Lalu terbangun. Untuk mengantuk lagi. Terpejam lagi. Kepalanya tertekuk lagi.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Banyak spekulasi: mengapa Donald Trump sampai terkantuk dua kali. Padahal ia lagi duduk di ruang sidang pengadilan New York. Kamis lalu.

Anda sudah tahu: Trump sangat kesal menjadi terdakwa di pengadilan kriminal. Mungkin mengantuk adalah cara Trump untuk melampiaskan kekesalan.

Ia kesal.

Tapi tidak berdaya.

Pengadilan sudah menetapkan: ia harus diadili.

Di Amerika, siapa pun tidak bisa melawan hakim. Pun seorang mantan presiden galak –calon presiden pula.

Yang sedang kita bicarakan ini adalah perkara yang lain lagi: soal uang tutup mulut pada wanita komersial yang pernah ia gauli.

Berarti perkara ketiga yang disidangkan akhir-akhir ini.

Trump sudah berusaha keras untuk menghindar dari perkara ketiga ini. Cara yang paling kotor pun sudah ia lakukan: menyerang pribadi keluarga hakim. Lewat medsos.

Tapi hakim tidak kurang lakon. Ia keluarkan dua gage: awalnya Trump hanya dilarang membicarakan pribadi hakim.

Trump tidak kalah pandai. Ia pun ganti menyerang keluarga hakim.

Gage diperluas: Trump dilarang menyerang hakim dan keluarga hakim.

Tidak ada lagi cara lain.

Trump juga sudah berusaha naik banding: minta agar pengadilan yang lebih tinggi membatalkan perkara tersebut. Ini kan perkara ecek-ecek untuk orang sebesar Trump. Hanya urusan lendir pribadi.

Usaha itu pun gagal. Justru pengadilan yang lebih tinggi minta perkara uang tutup mulut itu diproses di pengadilan.

Bukan main kesalnya Trump.

Anda juga sudah tahu: belakangan ini Trump kalah dua kali berturut. Pertama: kalah dalam kasus pelecehan seksual kepada Jean Carroll. Ia harus membayar ganti rugi USD 5 juta.

Trump masih naik banding dengan membayar uang jaminan.

Berikutnya, Trump juga kalah dalam pengadilan kasus praktik bisnis tidak jujur. Ia dijatuhi hukuman membayar denda USD 355 juta.

Trump naik banding. Tapi harus membayar jaminan sebesar itu. Trump gagal mencari instrumen penjamin. Ia minta keringanan ke pengadilan lebih tinggi. Disetujui: cukup menyerahkan jaminan USD 75 juta.

Sebuah perusahaan asuransi di California membantu Trump menerbitkan instrumen penjaminan. Tapi jaksa mempersoalkan: perusahaan asuransi itu tidak terdaftar sebagai perusahaan di New York. Juga diragukan kemampuan keuangannya.

Jaminan tersebut, kata jaksa, harus ditolak. Tidak sah.

Jaksa tetap minta aset Trump yang di New York pun harus disita: sebagai jaminan.

Dua kekalahan itu terjadi di pengadilan New York.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *