Kultum 420: Apa Orang Mati Melihat yang Menziarahinya?

Apa Orang Mati Melihat yang Menziarahinya?
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Satu pertanyaan yang sering mengemuka tentang kehidupan alam barzah, atau alam kubur, sebagai bagian dari alam akherat adalah, “Apakah orang yang sudah meninggal dapat melihat kita ketika kita mengunjungi kuburan mereka? Jika benar, apakah ada waktu tertentu untuk itu? Apakah sebelum atau sesudah salat zuhur?” itulah setidaknya beberapa pertanyaan yang sering mengemukadalam berbagai tanya jawab tentang kehidupan di alam kubur atau alam barzah.

Sebelum sampai pada jawaban atas beberapa pertanyaan tersebut, mari kita lihat beberapa manfaat mengunjungi makam atau yang lebih dikenal dengan istilah ziarah kubur. Dari beberapa riwayat berdasarkan dalil yang shahih ziarah kubur itu memiliki beberapa manfaat antara lain, (a) Mengingatkan seseorang (peziarah) tentang kematian dan kehidupan setelah kematian (alam kubur dan alam akherat), dan membuatnya mengambil pelajaran darinya untuk kehidupan akheratnya kelak (lihat: HR. Muslim, no. 108; Tirmidzi, no. 59; Ibn Majah, no. 47-48; Ahmad Ibn Hanbal, no. 145).

Di samping itu, ziarah kubur juga (b) Mengarahkan seseorang kepada kesadaran dan taqwa. Hal ini dapat mencegah ambisi berlebihan untuk kehidupan duniawi dan memilah antara yang halal dan yang haram. Dengan begitu hal ini menuntun seseorang untuk melakukan perbuatan / amal shalih (HR. Ibnu Majah, no. 47). Selain itu, (c) Mengunjungi makam orang-orang telah berjuang untuk Islam, terutama makam Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam akan mampu menyegarkan jiwa dan membantu membangkitkan perasaan tinggi.

Dengan demikian, adalah mandub untuk melakukan perjalanan ke makam Nabi kita dan hamba-hamba Allah yang suci untuk mengunjungi mereka. Nabi menjelaskan hal berikut dalam sebuah riwayat, “Barangsiapa yang mengunjungiku setelah aku mati, maka seolah-olah dia mengunjungiku ketika aku masih hidup” (lihat: Mansur Ali Nasif, at-Taj, al-Jamiu’l Usul, II, 190).

Lebih dari semua itu, dan ini yang justru disunnahkan Rasulullah, berziarah ke makam dapat (d) membantu mempererat hubungan seseorang dengan masa lalunya, memperdalam agamanya dan sejarah hidupnya. Makam, terutama makam orang tua, kerabat dan teman lainnya dikunjungi untuk mendoakan bagi kedamaian roh mereka dan untuk keselamatan mereka. Inilah beberapa fakta tentang thawab yang diperoleh dari perbuatan baik yang kita lakukan.

Dalam salah satu ayat Al-Qur’an juga ditunjukkan fakta bahwa doa dan permohonan yang dibuat demi arwah orang yang sudah meninggal akan bermanfaat bagi mereka. Allah Subahanhau wataa’ala berfirman,

وَالَّذِيْنَ جَاۤءُوْ مِنْۢ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا

اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا

بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا

لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ ࣖ

Artinya:

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa, Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang (QS. Al-Hasyr, ayat 10).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *