Innalillahi, Mutammimul Ula Wafat, Meninggalkan 10 Anak Hafal Alquran

Putra putri alm Mutammimul Ula dan Wirianingsih (dok)
banner 400x400

JAKARTA, hajinews.id,- Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, Hari ini aktifis muslim berduka dengan meninggalnya Ustadz H. Mutammimul Ula, SH, dalam usia 64 tahun di RS Sentra Medika, Kamis (7/5).

Mutammimul Ula, adalah tokoh PII (Pelajar Islam Indonesia) dan terakhir anggota DPR dari PKS. Ia meninggalkan seorang istri yang luar biasa, Wirianingsih dan 10 anaknya yang hafal Alquran. Masya Allah.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Mutammimul lahir di Sragen pada 2 April 1956  Dia menikah dengan Dra Hj Wirianingsih, dan dikaruniai 11 anak. Pasangan ini menjadi inspirasi bagi kalangan keluarga muslim karena mampu menciptakan anak-anak penghafal Alquran atau hafiz.

Dikutip dari salamonline (25/9/2016), Mutammimul Ula dan Wirianingsih adalah keluarga dakwah. Keluarga yang mampu menjadikan 10 orang buah hati mereka sebagai anak-anak yang shalih, hafal Alquran dan berprestasi.

Yang lebih luar biasa lagi adalah, kedua orang tua ini tergolong supersibuk dengan berbagai aktivitas dakwahnya.

Mutammimul Ula adalah mantan anggota DPR RI dari fraksi PKS. Sedangkan Wirianingsih adalah Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia dan pernah pula menjadi Ketua Umum PP Salimah (Persaudaraan Muslimah) yang cabangnya sudah tersebar di 29 provinsi dan lebih dari 400 daerah di Indonesia.

Anak pertama, Afzalurahman Assalam
Putra pertama. Hafal Alquran pada usia 13 tahun. Saat tulisan ini dibuat usianya 23 tahun, semester akhir Teknik Geofisika ITB. Juara I MTQ Putra Pelajar SMU se-Solo, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB dan terpilih sebagai peserta Pertamina Youth Programme 2007.

Anak kedua, Faris Jihady Hanifah
Putra kedua. Hafal Alquran pada usia 10 tahun dengan predikat mumtaz. Saat tulisan ini disusun usianya 21 tahun dan duduk di semester 7 Fakultas Syariah LIPIA. Peraih juara I lomba tahfiz Alquran yang diselenggarakan oleh kerajaan Saudi di Jakarta tahun 2003, juara olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ tahun 2004, dan sekarang menjadi Sekretaris Umum KAMMI Jakarta.

Anak ketiga, Maryam Qonitat
Hafal Alquran sejak usia 16 tahun. Saat tulisan ini dibuat usianya 19 tahun dan duduk di semester V Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Pelajar teladan dan lulusan terbaik Pesantren Husnul Khatimah, 2006. Sekarang juga menghafal hadits dan mendapatkan sanad Rasulullah dari Syaikh Al-Azhar.

Anak keempat, Scientia Afifah Taibah
Putri keempat. Hafal 29 juz sejak SMA. Kini usianya 19 tahun dan duduk di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Saat SMP menjadi pelajar teladan dan saat SMA memperoleh juara III lomba Murottal Alquran tingkat SMA se-Jakarta Selatan.

Anak kelima, Ahmad Rasikh ‘Ilmi
Putra kelima. Saat tulisan ini dibuat, hafal 15 juz Alquran, dan duduk di MA Husnul Khatimah, Kuningan. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara I Kompetisi English Club Al-Kahfi dan menjadi musyrif bahasa Arab MA Husnul Khatimah.

Anak keenam, Ismail Ghulam Halim
Putra keenam. Saat tulisan ini dibuat hafal 13 juz Alquran, dan duduk di SMAIT Al-Kahfi Bogor. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara lomba pidato bahasa Arab SMP se-Jawa Barat, serta santri teladan, santri favorit, juara umum dan tahfiz terbaik tiga tahun berturut-turut di SMPIT Al-Kahfi.

Anak ketujuh, Yusuf Zaim Hakim
Putra ketujuh. Saat tulisan ini dibuat ia hafal 9 juz Alquran dan duduk di SMPIT Al-Kahfi, Bogor. Prestasinya antara lain: peringkat I di SDIT, peringkat I SMP, juara harapan I Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten Bogor, dan finalis Kompetisi tingkat Kabupaten Bogor.

Anak kedelapan, Muhammad Syaihul Basyir
Putra kedelapan. Saat tulisan ini dibuat, ia duduk di MTs Darul Quran, Bogor. Yang sangat istimewa adalah, ia sudah hafal Alquran 30 juz pada saat kelas 6 SD.

Anak kesembilan, Hadi Sabila Rosyad
Putra kesembilan. Saat tulisan ini dibuat, ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Alquran. Di antara prestasinya adalah juara I lomba membaca puisi.

Anak kesepuluh, Himmaty Muyassarah
Putri kesepuluh. Saat tulisan ini dibuat, ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Alquran.

Kembali ke keluarga Mutammimul Ula di atas.
Pada akhirnya kita dapat menarik kesimpulan, di balik kesuksesan Kang Tamim ternyata ada satu sosok wanita yang telah melahirkan sepuluh keturunannya. Siapa lagi kalau bukan istrinya, Wirianingsih.

(fur/dari berbagai sumber).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *