Doa Ajaran Rasulullah SAW Ini Adalah Tiket Masuk Surga

Doa Ajaran Rasulullah SAW
Doa Ajaran Rasulullah SAW
banner 400x400

Hajinews.co.idSetiap orang tanpa terkecuali terkadang terjerumus dalam maksiat dan dosa.

Namun sebagai hamba Allah, pintu maaf selalu terbuka untuknya. Allah SWT membukakan pintu taubat kepada setiap hamba yang ikhlas bertaubat.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Salah satu anjuran taubat dalam Islam adalah istighfar. Nabi Muhammad SAW memberi tahu umatnya bahwa istighfar adalah doa paling penting untuk mencari pengampunan dari Allah SWT.

Istighfar menjadi amalan yang paling dicintai Allah SWT, paling berpahala, dan paling besar harapan untuk diterima-Nya. Dengan mengucapkan istighfar, seorang Muslim berusaha menyadari kesalahannya dan mengharapkan ampunan serta rahmat dari Allah yang Mahapengampun.

Bacaan istighfar yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW menjadi pedoman bagi umat Islam dalam memohon ampunan.

Dengan merenungi makna dan kebesaran Allah SWT, serta kesadaran akan dosa-dosa yang dilakukan, seorang Muslim berusaha memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada-Nya melalui istighfar.

Ini adalah langkah awal yang penting dalam perjalanan menuju kesucian dan kedekatan dengan Sang Pencipta.

Adapun bacaan istighfar tersebut tercantum dalam Shahih Bukhari, melalui hadits yang diriwayatkan dari Syaddad bin Aus. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Jika bacaan istighfar ini diucapkan pada waktu siang hari dengan penuh keyakinan, lalu yang bersangkutan meninggal dunia di hari itu sebelum waktu sore, maka masuk golongan ahli surga. Sedangkan apabila membacanya di waktu malam hari dengan penuh keyakinan, lalu meninggal dunia sebelum masuk waktu pagi, maka ia juga termasuk golongan ahli surga.” Bunyi hadits lengkapnya sebagai berikut:

حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ قَالَ حَدَّثَنِي بُشَيْرُ بْنُ كَعْبٍ الْعَدَوِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي شَدَّادُ بْنُ أَوْسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *