Din Syamsuddin Mengingatkan Kita Akan Bahaya Kemungkaran Struktural

Bahaya Kemungkaran Struktural
Din Syamsuddin
banner 400x400

Hajinews.co.idMantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Din Syamsuddin tidak bosan ingatkan dengan bahaya kemungkaran struktural yang menyelimuti kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal tersebut disampaikan Prof Din saat menyampaikan ceramah pada acara Halal Bihalal dan Hari Bermuhammadiyah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Barat di Masjid Uswatun Hasana, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat pada Sabtu (11/5/2024).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kemungkaran struktural ini berdaya rusak dahsyat dan berdampak sistemik efektik terhadap kehidupan bangsa dan negara,” ujar Prof Din dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Ahad (12/5/2024).

Prof Din Syamsuddin menegaskan, jika kemungkaran struktural ini tidak dihentikan, maka potensial membawa bangsa dan negara ke arah kebangkrutan.

Secara khusus, menurut Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta ini, kemungkaran struktural berupa sistem kenegaraan ultra liberal yang berlaku di Indonesia telah dan tengah meminggirkan kekuatan politik Islam formal.

Menurut dia, dampaknya lebih buruk dari Depolitisasi Islam oleh Rezim Orde Baru, karena kemungkaran struktural telah berdampak pada kemungkaran kultural bangsa/umat dengan merajalelanya pragmatisme, materialisme, dan oportunisme politik.

Dia menuturkan, umat Islam secara de facto memisahkan politik dari agama. Hal demikian melengkapi keterpurukan umat Islam dalam bidang ekonomi, yaitu dengan adanya kesenjangan ekonomi antara segelintir orang yang bersekongkol dengan rezim penguasa dan umat Islam/rakyat Indonesia yang terpuruk secara ekonomi. Rakyat Indonesia bagaikan ayam yang mati kelaparan di lumbung padi.

Solusinya, menurut Presidium Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) ini adalah perubahan dari dalam atau change from within.

Namun, menurut Prof Din, rakyat Indonesia kehilangan momentum 10 tahun dengan kepemimpinan nasional yang tidak tampil sebagai penyelesai masalah (problem maker), tapi sebagai bagian dari masalah (a part of the problem), bahkan sebagai pencipta masalah (a problem maker).

“Partai-partai politik pun tidak bisa diharapkan karena hampir semua mereka tiarap, dan para pemimpinnya tersandera kasus korupsi, sehingga lidahnya kelu dan kakinya kaku utk menyuarakan kebenaran. Inilah lingkaran setan Indonesia yang harus segera diatasi,” ucap Prof Din.

Sebelumnya, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu ini juga menjelaskan hakikat bermuhammadiyah yang tiada lain berjuang dan beramal demi izzul Islam wal Muslimin, dan mencari ridha Allah SWT.

Secara khusus, dia pun memuji Masjid Uswatun Hasanah Muhammadiyah Jakarta Barat yang sering menggelar bazar gratis khususnya untuk keluarga tak mampu.

Sumber: republika

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *