Waduh! Beredar di Medsos, Kabar Prabowo Tolak Proyek IKN Kaltim demi Makan Siang Gratis, Ini Faktanya

banner 400x400

Hajinews.co.id — Di medsos ramai beredar video yang memberi narasi Presiden terpilih, Prabowo Subianto menolak proyek IKN Nusantara di Kaltim.

Video yang membuat narasi Prabowo menolak IKN di Kaltim demi proyek andalannya ini ramai beredar di medsos.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Awalnya, video Prabowo menolak IKN di Kaltim ini dibagikan di Youtube akun @Satu Bangsa pada 20 Mei 2024, bahkan sudah ditonton lebih dari 1.500 tayangan hingga Kamis (23/5/2024) kemarin.

Setelah dilihat secara keseluruhan, video tersebut menjelaskan bahwa Prabowo Subianto tidak akan memprioritaskan proyek IKN karena akan fokus pada program makan gratis.

Dalam video ini juga disampaikan sejumlah komentar netizen tentang Prabowo yang tidak mau pindah ke IKN.

Melansir dari kompas.com, Prabowo akan melanjutkan proyek IKN.

Prabowo juga sudah merencanakan pembiayaan proyek APBN sekitar 30 miliar dollar AS yang dianggap benar-benar selesai 25 sampai 30 tahun mendatang.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Prabowo masih mendukung terealisasinya IKN.

Pernyataan yang mengatakan Prabowo menolak IKN tidaklah benar.

Fakta sebenarnya: Prabowo masih mendukung terealisasinya IKN bahkan sudah menyiapkan rencana anggaran dengan APBN untuk membiayai proyek IKN.

Dikoreksi Prabowo Jadi Makan Bergizi Gratis

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto mengoreksi istilah program unggulannya yaitu makan siang gratis.

Disampaikan langsung Prabowo Subianto, makan bergizi gratis menjadi istilah yang lebih tepat dibandingkan makan siang gratis.

Hal itu sebagaimana dalam wawancara eksklusif dengan TVOne bertajuk ‘Prabowo Subianto Bicara untuk Indonesia’ pada Rabu (22/5/2024).

Ya, Prabowo Subianto juga membeberkan alasan kenapa akan diganti makan bergizi gratis.

Alasannya agar menyesuaikan dengan jadwal anak sekolah yang masuk pagi dan pulang siang hari pukul 11-12 siang.

“Setelah kita pelajari ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya.

Karena kalo anak SD masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama.

Jadi harus makan pagi, makanya kita ubah,” kata Prabowo.

Selain itu, Prabowo menjelaskan program makan bergizi gratis bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan anak-anak, tetapi juga diharapkan mampu menjadi ‘growth driver’ atau pendorong perekonomian di Indonesia.

Ia menjelaskan program tersebut akan sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia sebab kini banyak anak-anak yang malnutrisi.

“Ini sangat menentukan untuk masa depan bangsa Indonesia.

Anak-anak kita adalah masa depan kita dan tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian anak-anak kita malnutrisi.

Hitungannya kira-kira hampir 25 persen anak-anak kita mengalami kurang gizi. Ini sangat memprihatinkan,” imbuhnya.

Ia pun mengatakan kini terdapat 76 negara telah yang memberikan program makan bergizi untuk anak-anak di sekolah.

Sedangkan ada 6 negara yang sedang mempersiapkan program makan gratis tersebut.

“Jadi kalau kita nanti Oktober melaksanakan (program makan gratis untuk anak-anak), kita mungkin bisa jadi negara ke-7 ya di luar 76 tadi,” ujarnya.

Selain itu, ia mengungkapkan telah melakukan uji coba program tersebut di beberapa tempat.

Hasilnya anak-anak menjadi lebih rajin bersekolah dan fokus belajarnya meningkat.

“Ekonomi akan tumbuh, penghasilan para petani kita akan lebih baik.

Saya percaya produksi akan lebih baik. Saya kira ini growth driver.

Suatu pendorong pertumbuhan ekonomi kebangsaan yang akan sangat mendorong kehidupan bangsa kita. Jadi saya optimistis dan saya percaya kita akan menjadi negara yang lebih kuat,” pungkasnya.

 

Ekonom Serior: Makan Siang Gratis Lebih Penting

Seorang Ekonom senior sebut program Makan Siang Gratis lebih penting ketimbang IKN Nusantara.

Adalah mantan Gubernur Bank Indonesia periode 1993-1998, Prof. Soedrajad Djiwandono.

Bukan tanpa alasan, ia menyatakan bahwa IKN Nusantara tak lebih penting dari program Makan Siang Gratis.

Ya, pembangunan IKN Nusantara terus menjadi sorotan jelang akhir masa pemerintahan Jokowi.

Kini, pernyataan ekonom senior sekaligus mantan Gubernur Bank Indonesia periode 1993-1998, Prof. Soedrajad Djiwandono menyebut program andalan Prabowo-Gibran, makan siang gratis lebih penting dari IKN Nusantara.

Soedrajad Djiwandono, petinggi Gerindra dan kakak ipar Prabowo Subianto ini juga menyoroti urgensi pemindahan ibu kota ke IKN Nusantara.

Apakah makan siang gratis dan IKN Nusantara ini bakal menjadi konflik antara Prabowo Subianto dan Jokowi?

Di Pemilu 2024, Prabowo tak segan-segan mengakui akan melanjutkan program Jokowi.

Pernyataan Mantan Gubernur BI, Soedrajad Djiwandono yang menyinggung soal makan siang gratis dan IKN Nusantara ini disampaikan di acara ROSI, Kompas TV, Kamis (28/3/2024) pun jadi sorotan.

Di acara ROSI Kompas TV, Soedrajad Djiwandono mengatakan pandangannya terkait sejumlah program yang akan dikerjakan pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka seperti makan siang gratis hingga pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Menurut Soedrajad, program makan siang gratis adalah program yang penting untuk menyelesaikan masalah gizi di Indonesia seperti stunting.

“Saya kira iya, masalah stunting itu sesuatu yang benar-benar terjadi di masyarakat kita dan kita tidak bisa memperbaikinya jika sudah terlambat,” kata Soedrajad dalan program ROSI Kompas TV, Kamis (28/3/2024).

Seperti yang diketahui, makan siang gratis merupakan program unggulan dari Prabowo-Gibran.

Nantinya, program ini akan memberikan makan gratis bagi lebih 80 juta masyarakat Indonesia.

Dan setiap tahunnya akan memakan dana sebesar Rp450 triliun.

Dengan dana yang cukup besar dan ada program lain yang dikerjakan seperti IKN Nusantara, tentu akan membebani keuangan negara.

Saat ditanya tentang program IKN ini, Soedrajad menjawab, “Ya kalau belum mampu, jangan dulu.”

Menurutnya, Indonesia belum mampu untuk membangun IKN karena banyak yang harus dibangun.

“Ya kalau untuk itu ya belum dong, karena yang harus dibangun begitu banyaknya, mulai dari nol, kok,” lanjutnya.

“Memang kondisi Jakarta makin enggak enak dan seterusnya, cuman kita harus mampu hidup di sana sebelum betul-betul punya kemampuan membangun IKN sampai selesai,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Soedrajad mengatakan bahwa memindahkan ibu kota ke IKN merupakan proyek yang tidak ada urgensinya untuk saat ini.

Selain itu, Indonesia juga sebenarnya dalam kondisi belum mampu untuk membangun IKN karena dibangun dari nol.

Meskipun kondisi Jakarta yang memprihatinkan, tetapi target IKN yang diselesaikan dalam waktu dua tahun dinilai kurang realistis.

“Kalau saya enggak mau punya target untuk membangun IKN seperti itu,” ungkapnya.

Menurut Soedrajad, program makan siang gratis lebih penting untuk dikerjakan demi membangun generasi Indonesia yang akan datang.

“Kalau diberi pilihan, saya nggak ragu untuk memilih makan siang gratis,” kata Soedrajad.

“Makan siang gratis lebih penting untuk saya, karena ini (untuk) generasi yang akan datang membangun Indonesia, kok.

Kalau punya penduduk banyak tapi bodoh-bodoh kan sebuah masalah,” jawabnya.

“Saya sangat yakin soal itu,” tegas Soedrajad.

Diketahui, Soedjrajad adalah suami dari Bianti Miderawati Djojohadikusumo, anak Soemitro Djojohadikusumo.

Bianti Miderawati Djojohadikusumo adalah kakak perempuan Prabowo Subianto.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

0 Komentar