Hikmah Malam: Apa Benar Doa Lebih Cepat Terkabul di Dekat Ka’bah?

Doa Lebih Cepat Terkabul di Dekat Ka'bah
Doa Lebih Cepat Terkabul di Dekat Ka'bah
banner 400x400

Hajinews.co.idSalah satu kegiatan yang tidak boleh dilewatkan oleh jemaah haji di Tanah Suci adalah berdoa kepada Allah SWT. Benarkah jika kita berdoa di depan Ka’bah, doa kita akan lebih cepat terkabul?

Dalam Al-Qur’an, dalam Surat Ghafir ayat 60, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

Artinya: “Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina’.”

Salah satu tempat di Ka’bah yang mustajab untuk berdoa adalah Multazam. Berikut penjelasannya.

Multazam, Tempat di Ka’bah yang Mustajab

Menukil buku Jejak Sejarah di Dua Tanah Haram karya Mansya Aji Putra, Multazam berasal dari kata kerja iltazama-yaltazimu-iltizaaman. Multazam adalah tempat memohon keteapan dan keteguhan hati kepada Allah SWT.

Multazam merupakan bagian dari dinding Ka’bah yang terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Dikatakan, barang siapa menempelkan dada, pipi, dan lengan kedua tangannya seraya berdoa dengan hati yang khusyuk, permohonannya akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Multazam sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa dijelaskan pada salah satu hadits. Diriwayatkan Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda,

“Antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah disebut dengan Multazam. Tidak ada orang yang berdoa di tempat itu, kecuali Allah akan mengabulkannya.” (HR Baihaqi)

Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani berkata dalam kitabnya Al-Hajju Fadhail wa Ahkam, “Dan aku, dengan memuji Allah di Multazam, aku memohon banyak hal baik urusan duniawi maupun ukhrawi. Maka, tampaklah bagiku ijabahnya dalam urusan dunia, dan aku berharap tampak juga ijabah dalam urusan akhirat.”

Adapun sunah menempelkan dada, pipi, dan lengan kedua tangan ketika berada di Multazam bersandar pada hadits yang diriwayatkan Amr bin Syu’aib dari bapaknya. Ia berkata,

“Aku telah melakukan tawaf bersama Abdurrahman bin Amr. Ketika kami telah menyempurnakan putaran ke-7, kami pun menunaikan salat di belakang Ka’bah.

Kemudian aku berseru, ‘Tidakkah kita memohon perlindungan Allah SWT dari api neraka?’ Abdullah pun memohon perlindungan dari api neraka, kemudian berlalu antara Hijr Ismail dan pintu Ka’bah lalu meletakkan dada, kedua tangan, dan pipinya pada Rukun itu, kemudian berkata, ‘Beginilah aku melihat Rasulullah SAW melakukannya’.” (HR Ibnu Majah)

Tempat Lain yang Mustajab untuk Berdoa

Menukil buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki dan Kesuksesan karya Deni Lesmana, berikut beberapa tempat di Ka’bah yang dikatakan mustajab untuk berdoa.

Rukun Yamani

Rukun Yamani adalah sudut Ka’bah sebelum Hajar Aswad. Tempat ini mustajab untuk berdoa sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

“Ada 70 malaikat yang memegang rukun Yamani. Barang siapa berdoa, ‘Ya Allah, berilah aku ampunan dan kesehatan di dalam agama, dunia, dan akhirat. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jauhkanlah diri kami dari siksa api neraka,’ maka 70 malaikat tersebut akan berkata, ‘Amin, kabulkanlah doanya’.” (HR Ibnu Majah)

Hajar Aswad

Hajar Aswad adalah batu yang diletakkan Nabi Ibrahim AS ketika menyelesaikan pembangunan Ka’bah. Hajar Aswad terletak di sebelah kiri pintu Ka’bah. Berdoa sembari mencium Hajar Aswad juga merupakan doa yang mustajab untuk dikabulkan.

Raudhah

Raudhah adalah ruang di antara mimbar dan makam Rasulullah SAW. Keutamaan Raudhah tergambar dalam sabda Rasulullah SAW,

“Tempat antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.” (HR Muslim)

Doa ketika Melihat Ka’bah

Ketika melihat Ka’bah, Rasulullah SAW berdoa sambil mengangkat kedua tangan. Berikut bacaan doanya:

للَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً وَزِدْ مَنْ شَرَفَهُ وَكَرَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِ اعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَبِرا

Allahumma zid haadzaal baita tasyriifaa wa ta’dhiimaa wa takriimaa wa mahaabah wa zid man syarafahu wa karramah mimman hajjahu awi’tamarah tasyriifaa wa ta’dhiimaa wa takriimaa wa birra.

Artinya: Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan wibawa pada Bait (Ka’bah) ini. Dan tambahkan pula pada orang-orang yang memuliakan, mengagungkan, dan menghormatinya di antara mereka yang berhaji atau yang berumrah dengan kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kebaikan.

Wallahu a’lam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *