Kesadaran Spiritual di Musim Material

Kesadaran Spiritual di Musim Material
Yusuf Blegur
banner 400x400

Oleh Yusuf Blegur

Hajinews.co.id – Pengertian paling sederhana dari Nasionalime itu adalah ketetapan hati dan kebulatan tekad seseorang untuk mempertahankan tanah airnya. Begitu yang kupelajari dari seorang Bagin, Guru Spiritualisku.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Bangsa Indonesia telah mengalami degradasi kehidupan yang begitu dalam. Ada pergeseran perilaku yang tajam yang mereduksi prinsip-prinsip Ketuhanan dan kemanusiaan. Dari bangsa timur yang terkenal dengan budaya gotong-royong, welas asih dan toleransi yang begitu tinggi. Warisan adiluhung nenek moyang itu kini mengalami kepunahan seiring jaman. Berbanding terbalik dengan bangsa-bangsa di dunia barat yang dulunya gandrung berburu material dan mulai mencari nilai-nilai. Bangsa Indonesia kekinian malah meninggalkan nilai-nilai dan justru teobsesi pada material.

Keberadaban dikalahkan oleh hasrat kekayaan dan jabatan. Banyak yang tergil-gila pada uang dan menjadikannya sebagai tujuan. Etika dan norma-norma tak berdaya dan tak bermakna dihadapkan pada kebutuhan harta. Realitas kehidupan telah bergeser, keyakinan-keyakinan Ketuhanan dan kemanusiaan telah digantikan oleh nafsu keduniawian. Pendulum agama dan ideologi tak lagi mengalami keseimbangan. Kesadaran ideal sipritual telah berhasil dikalahkan oleh kesadaran rasional material.

Kemiskinan dan kebodohan struktural telah menjadi menu utama dari resep dan olahan sistem permodalan besar. Kapitalisme memang terbukti adidaya menghasilkan segelintir orang dan kelompok tertentu yang kaya raya dan berkuasa. Sayangnya, Bangsa Indonesia telah menganut sistem yang menyuburkan neo kolonialisme dan imperialime itu. Manut pada bangsa asing yang menguasai bahan baku, mengolah secara industri dan memasarkannya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Konsekuensi bagi bangsa Indonesia sebagai negara pasar, untuk jangka waktu yang lama telah begitu kenyang mengenyam eksploitasi manusia atas manusia dan eksploitasi bangsa atas bangsa.

Kekerasan, kesewenang-wenangan, penindasan dan pelbagai bentuk kejahatan kemanusiaan marak memenuhi kehidupan kebangsaan Indonesia. Pancasila, UUD 1945 dan NKRI yang merepresentasikan keinginan para pendiri bangsa dan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia. Justru telah dimanipulasi dan dikhianati sebagai alat penjajahan baru. Ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan dan keamanan benar-benar telah dikuasai bangsa asing. Dominasi dan hegemoni bangsa asing yang memanfaatkan penyelenggara negara yang bermental penghianat dan penjahat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *