Haji 2024: Timwas Haji Menemukan 5 Permasalahan Haji

Timwas Haji Menemukan 5 Permasalahan Haji
Tenda Haji di Mina
banner 400x400

Hajinews.co.idTimwas Haji mengungkap beberapa permasalahan dalam penyelenggaraan Haji 2024. Permasalahan yang teridentifikasi Timwas Haji 2024 adalah kelebihan kapasitas tenda haji dan jemaah yang tidur di koridor dan antrian toilet yang berlangsung dua jam.

Melansir Kompas.com, Rabu (19/6) pemerintah mengaku masih kesulitan menunaikan ibadah haji di Mina, Arafah, dan Muzdalifah. Lantas apa temuan Timwas dalam pelaksanaan ibadah haji 2024?

Bacaan Lainnya
banner 400x400

  1. Tenda melebihi kapasitas

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (19/6), Ketua Timwas Haji DPR RI, Muhaimin Iskandar mengungkapkan permasalahan tenda jemaah haji Indonesia yang melebihi kapasitas.

Muhaimin mengatakan, tenda yang disediakan tidak mampu menampung jumlah jemaah haji yang ada. Selain itu, tenda tersebut juga tidak dilengkapi dengan kasur yang memadai dan penempatan tenda yang tidak sesuai dengan maktab yang sudah ditentukan.

“Kemudian overcapacity tendanya, tidak ada kasur. Ini semua harus dikalkulasikan,” kata Muhaimin.

  1. Jemaah tidur di lorong tenda

Selain tenda yang melebihi kapasitas, jemaah yang tidur di lorong tenda juga menjadi temuan dari Timwas Haji 2024.

Dikutip dari Kompas TV, bagian dalam yang sempit dan melebihi kapasitas menjadi penyebab jemaah tidur di lorong tenda. Muhaimin mengungkapkan, jemaah haji Indonesia banyak yang berada di lorong antar-tenda karena kapasitas yang diberikan kurang dari satu meter per orang.

Dilansir dari laman resmi DPR RI, jemaah haji asal Bogor, Dedi Karyadi mengungkapkan bahwa tenda jemaah juga terpaksa bercampur karena melebihi kapasitas. “Di dalam kita penuh sesak. Terpaksa ada yang tidur di luar tenda. Kami juga giliran tiap dua jam bergantian tidur di dalam tenda,” tutur Dedi.

  1. AC mati

Fasilitas lain yang dikritik dalam pelaksanaan ibadah haji 2024 adalah air conditioner (AC) yang mati di sejumlah. Dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/6/2024), Muhaimin mengungkapkan bahwa ada banyak laporan mengenai AC yang mati di banyak lokasi. “Ada banyak laporan yang masuk, yang pertama matinya AC di mana-mana,” terang Muhaimin.

  1. Antre toilet sampai 2 jam

Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI, Wisnu Wijaya Adiputra mengkritik fasilitas toilet yang menyebabkan antrean panjang jemaah haji. Dilansir dari Kompas.com, Rabu (19/6), jemaah haji di Mina, Arab Saudi harus rela mengantre untuk masuk ke dalam toilet hingga dua jam lamanya.

Waktu mengantre yang lama membuat beberapa jemaah haji pingsan dan ada yang buang air kecil di samping tenda karena tidak tahan. “Ini dikarenakan antrean di toilet cukup panjang dan butuh waktu menunggu dua jam, terutama di pagi hari, sore hari, dan saat menjelang waktu salat wajib,” ungkap Wisnu.

Wisnu menyebut, buang air kecil di samping tenda tidak hanya dilakukan oleh jemaah laki-laki saja, tetapi juga perempuan. Toilet yang disediakan untuk jemaah haji juga kotor dan Wisnu mendapati ada tisu serta pembalut perempuan yang berserakan.

  1. Fasilitas tak ramah lansia

Lebih lanjut, Wisnu menyoroti masalah toilet yang kurang dan tidak ramah pada lanjut usia (lansia). Wisnu menyebut, toilet di Mina hanya menyediakan satu toilet duduk dari 10 toilet yang tersedia.

Padahal, 30 persen dari jemaah haji asal Indonesia merupakan jemaah lansia. Idealnya, dari 10 toilet, setidaknya ada tiga toilet duduk untuk memudahkan jemaah lansia.

Anggota Timwas Haji DPR RI lainnya, Syarief Abdullah Alkadrie menemukan bahwa lokasi pemondokan jemaah haji asal Kalimantan Barat tidak ramah lansia.

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (15/6), lokasi pemondokan berada di lantai atas dan menyulitkan lansia. Selain itu, kamar dan fasilitas yang diterima oleh jemaah tersebut juga dinilai terlalu sempit untuk ditempati.

“Kondisi ukuran kamar yang terlalu sempit membuat para jemaah sulit bergerak leluasa. Ini tentu mengganggu kenyamanan mereka. Lokasi lantai yang terlalu tinggi, khususnya akan menyulitkan dan membahayakan lansia,” ujar Syarief.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *