Hajinews.co.id — Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri kembali mendapat sorotan ketika menjadi pembicara utama Mukernas Partai Perindo, di MNC Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024), di mana salah satunya membahas kasus hukum yang dikaitkan oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Meski demikian, Megawati dinilai sosoknya sudah teruji saat melawan kekuasaan. Hal ini terbukti saat ada peristiwa berdarah 27 Juli 1996 atau dikenal dengan sebutan Kudatuli.
“Kepemimpinan Megawati sudah teruji termasuk sejauh mana PDI Perjuangan mampu menumbangkan ‘monster’,” kata dia, seperti dikutip Kamis (1/8/2024).
Meski tak menjelaskan lebih jauh soal makna monster tersebut, dipandang Feri, PDIP memang punya tanggung jawab untuk menumbangkan monster tersebut.
“Itu menjadi tanggung jawab PDI Perjuangan pula melawannya, bahkan memusnahkannya,” kata Feri.
Sebelumnya, Megawati menilai, pemeriksaan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di KPK oleh penyidik AKBP Rossa Purbo Bekti tidak dilakukan dengan sesuai aturan. Oleh karena itu, ia meminta Hasto untuk tidak takut.
“Saya nggak takut waktu Pak Hasto itu dipanggil menurut saya itu tidak sesuai, sama Rossa,” kata Megawati dalam Mukernas Perindo di Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).
Megawati mengingatkan pada Rossa bahwa dirinya tak takut pada Rossa meskipun ia penyidik KPK.
“Kamu siapa Rossa? Jangan hanya kamu KPK lo, ya saya nggak takut, gile lo,” katanya.
Megawati lantas bercerita, dirinya juga berperan dalam pembentukan sejumlah institusi hukum, termasuk MK dan KPK. Namun, saat ini ia menyayangkan penegakan hukum kerap diobrak-abrik penguasa.
“Yang bikin MK siapa? Betul kalau nggak percaya buka, yang bikin KPK saya,” katanya.
“Sekarang hukum itu diobrak-abrik kekuasaan,” pungkas Megawati.
sumber: Liputan6