Hajinews.co.id — Terungkapnya skandal izin usaha pertambangan (IUP) yang melibatkan menantu dan anak Jokowi, Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu, di Maluku Utara, berhasil mencuri perhatian publik.
Informasi ini menyebar luas di media sosial, menimbulkan pertanyaan tentang keterbukaan sistem kekuasaan terkait isu tersebut. Rocky Gerung, seorang pengamat politik, turut memberikan tanggapannya mengenai berita ini.
Menurut Rocky Gerung, skandal ini menyoroti upaya untuk menyembunyikan fakta yang semakin terkuak.
Rocky Gerung menekankan pentingnya transparansi, terutama ketika seorang mantan pejabat atau mantan Gubernur Maluku berupaya membantu publik memahami kasus yang dikenal dengan sandi “blok Medan.”
“Saya mengikuti berita tersebut, dan ini adalah fakta baru. Betapa sesuatu yang seolah-olah hendak disembunyikan oleh sistem kekuasaan akhirnya terbuka juga,” lugasnya.
Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya untuk menutupi informasi, kebenaran akhirnya muncul ke permukaan, didorong oleh kepentingan publik.
Dalam pandangan Rocky Gerung, Abdul Ghani Kasuba yang membeberkan hal tersebut merasa perlu mengungkapkan kebenaran, mengingat adanya panggilan moral untuk memperbaiki sistem keadilan di Indonesia.
“Sangat bagus bahwa seorang mantan pejabat atau mantan Gubernur Maluku akhirnya berupaya membantu publik memahami apa yang terjadi dengan kasus yang diberi sandi ‘blok Medan.’” Jelasnya.
Keterlibatan menantu dan anak Presiden dalam kasus ini menjadi sorotan utama, mengingat operasi pertambangan tersebut dilakukan di Medan.
“Karena melibatkan nama besar, yaitu menantu Presiden, yang istrinya adalah anak Pak Jokowi, terlibat atau diduga kuat terlibat dalam skandal pemberian izin usaha pertambangan di Maluku, meskipun operasinya berada di Medan,” ujarnya.
Rocky Gerung juga menyebutkan bahwa skandal-skandal yang berkaitan dengan pemberitaan tentang Presiden Jokowi sering kali menjadi sorotan publik, terutama di akhir masa jabatan beliau.
“Ini menunjukkan bahwa banyak hal yang sebelumnya bisa disembunyikan, namun semakin lama semakin terbuka karena kepentingan publik,” tututrnya.
Kasus ini memperlihatkan kompleksitas dan sensitivitas yang melibatkan nama besar dalam pemerintahan, sehingga semakin memperkuat tuntutan publik akan transparansi dan keadilan.
“Sekali lagi, kemampuan kita untuk mendeteksi keadaan akhir dari Pak Jokowi kadang-kadang membuat kita mengerti bahwa banyak skandal yang berkaitan dengan pemberitaan Pak Jokowi,” pungkas Rocky Gerung.
Sumber: Bisnisbandung