Ahli: Pemenuhan Gizi Membutuhkan Literasi dan Edukasi, Bukan Penambahan Industri

banner 400x400

Hajinews.co.id — Ahli Gizi Masyarakat mengungkap, upaya pemenuhan gizi anak Indonesia saat ini dibutuhkan literasi hingga ke tingkat rumah tangga ekonomi menengah ke bawah. Lantaran selama ini yang dibutuhkan ada literasi dan edukasi yang lebih giat kembali.

Ekstrak protein ikan atau yang saat ini disebut sebagai susu ikan justru hanya menambah industri baru bukan menyasar ke inti masalah.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Cukup bilang kalau bisa makan ikannya kenapa mesti ada pabrik susu ikan. Di daerah pasti ada ikan atau ada aneka telur dari unggas. Saya sudah blusukan dari Sabang sampai Merauke. Kita butuh literasi dan edukasi bukan menambah industri,” kata Ahli Gizi Masyarakat, Tan Shot Yen saat dihubungi, Senin (16/9).

Ia menyarankan lebih baik anak diberi ikan secara langsung bukan pangan olahan seperti susu ikan. Tan Shot Yen mencontohkan 1 ons ikan gabus saja sudah mengandung 37% protein, berbagai vitamin, mineral, karbohidrat, lemak acid, niacin atau vitamin B3, dan kandungan lainnya.

“Oleh karena yang dibutuhkan adalah literasi bukan bikin industri baru, terapkan ekonomi sirkular. Makmurkan rakyat lokal bukan bikin cuan segelintir lingkaran elit,” ungkapnya.

Dalam ilmu gizi makana yang Sangat baik dikonsumsi adalah makanan utuh yang dibutuhkan anak-anak dan harus dipenuhi oleh pemerintah. Makanan utuh itu artinya sama sekali belum diproses.

Sementara susu ikan tersebut merupakan produk ultraproses. Yang tidak bisa disandingkan head to head dengan susu sapi yang terpasteurisasi karena itu adalah produk makanan utuh.

Diketahui sumber susu terbaik untuk tumbuh kembang mencegah anak pendek, mencegah kegemukan, membantu produksi hormon tubuh, sumber iodium, menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung, meningkatkan kecerdasan dan penglihatan pada tumbuh kembang anak, hingga mencegah pikun dan penuaan dini.

“Jaringan otak yang berwarna abu-abu adalah jaringan fungsional terpenting memuat sel saraf yang memroses informasi, menyimpan ingatan, sampai meregulasi emosi dan ingatan,” pungkasnya.

Sumber: Media Indonesia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *