Takabur Merupakan Sifat Buruk Yang Sebaiknya Dihindari, Ketahui Jenisnya

Takabur Merupakan Sifat Buruk
banner 400x400

Hajinews.co.idTakabur artinya kesombongan. Takabur merupakan suatu sikap yang sering muncul ketika seseorang merasa lebih unggul dari orang lain.

Jika ada orang yang menolak menerima kebenaran dan sering meremehkan orang lain, maka dia adalah orang yang takabur.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Takabur adalah penyakit hati. Sikap ini seringkali membuat seseorang merasa jauh dari orang lain, sulit menerima inputan, dan kurang menghargai perasaan orang lain.

Arti Takabur

Dikutip dari buku Wahai Rasulullah SAW, Jangan Usir Kami! karya Abdul Syukur Al-Azizi, menurut bahasa, takabur atau sombong ialah membesarkan diri atau menganggap diri lebih dari orang lain.

Sementara itu, menurut istilah syariat, takabur adalah suatu sikap mental yang memandang rendah orang lain, sedangkan ia memandang tinggi dan mulia terhadap dirinya sendiri.

Takabur merupakan sifat yang dimiliki oleh iblis. Sifat inilah yang menyebabkan ia diusir dari surga dan diturunkan derajatnya hingga menjadi makhluk yang sangat rendah. Sifat takabur itu terlihat ketika iblis menolak perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Nabi Adam AS, ia merasa dirinya lebih tinggi dan mulia daripada Nabi Adam AS.

Kisah kesombongan iblis itu diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 34, Allah SWT berfirman,

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا

إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

Artinya: “Dan, (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah kamu kepada Adam.’ Maka, sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur serta ia adalah termasuk golongan yang kafir.” (QS. al-Baqarah [2]: 34).

Orang yang bersikap takabur cenderung selalu berpikir buruk tentang orang lain dan merasa dirinya yang paling benar, paling hebat, dan bisa melakukan segala sesuatu dengan sempurna. Mereka menganggap orang lain sebagai kecil, rendah, dan tidak mampu. Tidak hanya menolak pendapat orang lain, mereka juga sering mengabaikan perintah dan larangan Allah SWT, seperti yang dilakukan oleh iblis.

Jenis Takabur

Menurut Rizem Aizid dalam bukunya yang bertajuk 3 Golongan Musuh Allah SWT Pada Hari Kiamat, sifat takabur terbagi menjadi dua jenis, yaitu takabur zahir dan takabur batin.

Takabur zahir adalah sikap sombong yang terlihat dari tindakan dan perilaku seseorang. Sedangkan takabur batin adalah sikap sombong yang terlihat dalam organ-organ tubuh atau perbuatan dalam hati.

Selain itu, takabur juga bisa dikategorikan berdasarkan objeknya, yaitu:

  1. Takabur terhadap Allah SWT

Jenis takabur yang pertama ini adalah keadaan dimana seseorang tidak mau mengakui dan menerima kebenaran yang datang dari Allah SWT, termasuk menolak untuk mengikuti perintah Allah SWT.

  1. Takabur kepada Rasulullah SAW

Dalam hal ini, seorang muslim yang takabur kepada Rasulullah SAW adalah mereka yang tidak mau menaati atau mengikuti ajaran dan sunah Nabi Muhammad SAW.

  1. Takabur terhadap Sesama Manusia

Jenis takabur ini merupakan keadaan dimana seseorang merasa dirinya lebih hebat dari orang lain. Sikap ini juga dianggap sebagai musuh Allah SWT.

Jadi, ketika seseorang merasa dirinya lebih unggul dari orang lain, itu berarti mereka secara tidak langsung menyamakan dirinya dengan Allah SWT.

Allah SWT telah menegaskan manusia untuk menjauhi sifat takabur dalam surah Luqman ayat 18,

وَلَا تُصَغِرْ حَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلِّ مُحْتَالٍ فَخُورٍ

Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang- orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman [31]; 18)

Dikutip dari sumber sebelumnya, takabur dalam urusan dunia disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, karena nasab, misalnya seseorang merupakan keturunan orang terpandang atau penguasa. Kedua, karena harta kekayaan. Ketiga, karena kekuasaan. Keempat, karena kecantikan atau ketampanan. Kelima, karena banyaknya anak buah dan pengikut.

Ancaman bagi orang-orang yang suka menyombongkan diri tidaklah main-main. Allah SWT juga telah menegaskan akan memasukkan orang-orang tersebut ke dalam neraka jahannam selama-lamanya.

Sebagaimana tercantum dalam surat Al-Mu’min ayat 76:

ادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا فَبِئْسَ

مَثْوَى الْمُتَكَبِرِينَ

Artinya: “(Dikatakan kepada mereka), ‘Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka, itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong.” (QS. al-Mu’min [40]: 76).

Pada hakikatnya, hanya Allah SWT yang memiliki hak atas kesombongan dan segala keagungan. Sementara itu, manusia, apapun status atau jabatannya, tidak memiliki tempat sama sekali untuk bersikap sombong.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *