Hajinews.co.id – Doa menghilangkan pikiran kotor bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Karena terkadang orang mempunyai pikiran kotor yang dapat merusak hidup.
Pikiran kotor dalam Islam juga bisa disebut Suudzon. Suudzon merupakan perilaku yang sangat tidak baik, karena berarti mempunyai anggapan buruk terhadap orang lain. Suudzon juga menjadi penyebab penyakit hati, sebagaimana dijelaskan Quraish Shihab dalam bukunya “Tafsir Al-Mishbah”.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hajj ayat 15:
مَنْ كَانَ يَظُنُّ اَنْ لَّنْ يَّنْصُرَهُ اللّٰهُ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ فَلْيَمْدُدْ بِسَبَبٍ اِلَى السَّمَاۤءِ ثُمَّ لْيَقْطَعْ فَلْيَنْظُرْ هَلْ يُذْهِبَنَّ كَيْدُهٗ مَا يَغِيْظُ
Artinya: Siapa yang menyangka bahwa Allah tidak akan menolongnya (Nabi Muhammad) di dunia dan di akhirat hendaklah merentangkan tali ke langit-langit (rumahnya untuk mencekik lehernya), lalu memutuskan tali tersebut. Kemudian, hendaklah dia memperhatikan apakah tipu dayanya itu dapat melenyapkan apa yang menyakitkan (hatinya)?
Sikap-sikap seperti ini biasanya muncul karena seseorang cenderung terburu-buru berprasangka terhadap suatu kejadian yang belum jelas. Atau kurang tegas dalam menyikapi suatu kejadian.
Allah berfirman dalam surat Yunus ayat 36:
وَمَا يَتَّبِعُ اَكْثَرُهُمْ اِلَّا ظَنًّاۗ اِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِيْ مِنَ الْحَقِّ شَيْـًٔاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ ۢ بِمَا يَفْعَلُوْنَ
Artinya: Kebanyakan mereka hanya mengikuti dugaan. Sesungguhnya dugaan itu tidak sedikit pun berguna menyangkut (perolehan) kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan.
Sebagai pencegah munculnya pikiran kotor, ada doa yang dapat muslimin amalkan. Lantas seperti apa doanya?
Doa Menghilangkan Pikiran Kotor
Menukil buku Standar Kecapakan Ubudiyah dan Akhlakul Karimah karya Muhammad Anas, berikut Ziyad bin ‘Ilaqih dari pamannya bawa Rasulullah membaca doa menghilangkan pikiran kotor berikut ini:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ ، وَالأَعْمَالِ ، وَالأَهْوَاءِ
Bacaan latin: Allahumma inni a’udzu bika min munkarootil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang mungkar”. (HR. Tirmidzi)
Doa Diberikan Ketenangan Hati
Doa ini juga dapat diamalkan setiap hari supaya memperoleh ketenangan hati sehingga dijauhkan dari pikiran kotor. Berikut bacaannya:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Arab latin: Allahumma inni a’udzubika minal ‘ajzi, walkasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzubika min ‘adzabil qobri wamin fitnatil mahyaa wal mamaati.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.”
Mengamalkan Sifat Husnuzan
Lawan kata dari suudzon adalah husnuzan yang artinya berprasangka baik. Dengan mengamalkan sifat husnuzan di kehidupan sehari-hari, berpikiran kotor dapat dihindari.
Mengutip buku Perilaku Mujahada An-Nafs, Husnuzan, dan Ukhuwah karya Ma’sumatun Ni’mah, berikut cara mengamalkan husnuzan dalam kehidupan sehari-hari:
- Memberikan dorongan kepada orang lain yang hendak melakukan kebaikan.
- Menunjukkan kesabaran ketika menghadapi cobaan dari Allah SWT.
- Memeriksa kebenaran berita yang di dengar.
- Memercayai kemampuan yang dimiliki.
- Bersikap ramah kepada teman.
- Bersyukur kepada Allah SWT.