Dikenal dari Surga, Para Ahli Telusuri Asal-usul Hajar Aswad

banner 400x400

Hajinews.co.id — Hajar Aswad adalah batu mulia surga berwarna hitam yang terletak di salah satu sudut Ka’bah dekat pintu emas. Batu istimewa itu adalah salah satu situs yang paling ingin dikunjungi oleh umat Islam, terutama para jemaah haji atau umrah dari seluruh dunia.

Mengutip dari laman NU Online, Hajar Aswad adalah batu berwarna putih, seperti susu yang turun dari surga. Namun, kini batu tersebut menjadi berwarna hitam karena telah menyerap dosa-dosa umat manusia di Bumi. Hal ini tercantum dalam hadis Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan dari Ibn Abbas. Berikut hadisnya:

Bacaan Lainnya
banner 400x400

عن ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَزَلَ الْحَجَرُ الْأَسْوَدُ مِنْ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنْ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ

Artinya: “Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Hajar Aswad turun dari surga berwarna sangat putih daripada susu, lalu berwarna hitam akibat dosa manusia.” (HR Sunan Tirmidzi).

Kisah batu mulia tersebut pun mendorong para ilmuwan untuk mencari tahu fakta dan jawaban sains terkait Hajar Aswad. Lantas, bagaimana hasilnya?

Ada hasil temuan ilmuwan yang menyebutkan bahwa Hajar Aswad mirip dengan batu akik. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa Hajar Aswad dapat dikategorikan sebagai batu meteor.

Para ahli berpendapat, jika mengacu pada kisah Hajar Aswad sebagai batu yang berasal dari surga maka penggolongan sebagai batu meteor atau meteorit dianggap paling mendekati. Terlebih, fakta sejarah mengungkap terdapat jejak-jejak meteorit di dekat Ka’bah, tempat Hajar Aswad berada.

Dalam studi New Light on the Origin of the Holy Black Stone of the Ka’ba pada 1980, E. Thomsen menceritakan bahwa pada 1932 silam seorang peneliti bernama Philby di Al-Hadidah menemukan kawah tumbukan meteor, yakni Wabar. Setelah diukur, kawah tersebut berukuran lebih dari 100 meter. Selain itu, ditemukan pula beberapa pecahan meteor di sekitar kawah dan gurun.

Secara garis besar, pecahan meteor tersebut terbentuk dari peleburan pasir dan silika yang bercampur dengan nikel. Thompson mengatakan bahwa seiring berjalannya waktu, campuran tersebut menimbulkan lapisan warna putih dari dalam, tapi terbungkus cangkang hitam di bagian luar. Warna hitam ini dihasilkan dari nikel yang diperoleh dari ledakan Nikel dan Ferum (besir) di luar angkasa.

Berawa; dari pengamatan ini, Thomsen menyebut bahwa ciri-ciri pecahan meteor sesuai dengan gambaran Hajar Aswad.

“Misalkan, warna putih (yang dipancarkan Hajar Aswad) mungkin berasal dari paparan bagian dalam inti hasil campuran zat kimia itu,” katanya.

Menurutnya, lapisan warna putih itu sangat rapuh dan tidak tahan lama. Atas dasar ini, lapisan tersebut berada dalam lapisan batuan berwarna hitam yang menyelimutinya. Artinya, batuan berwarna putih itu tak abadi dan bisa menghilang seiring waktu sehingga kelak hanya tersisa batuan berwarna hitam saja.

Oleh karena itu, narasi Hajar Aswad terkait perubahan warna memang benar bisa ada penjelasannya secara sains. Berarti, bukan disebabkan oleh penyerapan dosa-dosa manusia. Sementara, bintik-bintik putih yang berada dalam Hajar Aswad kiwari merupakan sisa-sisa kaca dan batu pasir.

“Batu meteor itu kemungkinan batu yang sama dengan Hajar Aswad,” tulis Thomsen.

Pembuktian empirik lain juga menyangkut usia batu. Penelitian lain menjelaskan usia batu tersebut sesuai dengan jangkauan pengamatan orang Arab kuno. Kemungkinan besar, batuan tersebut dibawa ke Makkah melalui jalur dari Oman.

Namun, teori Hajar Aswad berasal dari batu meteor juga punya kelemahan. Peneliti itu menyebut batu meteor tak bisa mengapung, tak bisa pecah menjadi pecahan kecil, hingga sulit menahan erosi.

Akan tetapi, sejauh ini teori paling dekat terkait Hajar Aswad adalah teori meteorit sehingga kata Thomsen akan lebih tepat untuk meneliti material yang berasal dari meteor.

Sumber: CNBCIndonesia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *