Hikmah Malam: Membantu Orang Zalim

ilustrasi istimewa
banner 400x400

Hajinews.co.id — Zalim adalah perilaku aniaya terhadap orang lain atau diri sendiri. Dalam pandangan Islam, zalim merupakan sifat alami yang dapat muncul dalam diri manusia.

Zalim termasuk dalam akhlak buruk yang sangat tercela, karena sifat ini bisa merusak agama, menghilangkan nilai-nilai kebaikan, serta membawa dampak buruk. Bahkan, perbuatan zalim dapat memutuskan hubungan persaudaraan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Secara harfiah, zalim berarti menempatkan sesuatu tidak pada posisinya atau melakukan hal yang tidak seharusnya. Seseorang dianggap zalim ketika melakukan tindakan yang menyimpang dari apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan rasul-Nya, hingga menimbulkan kerugian bagi orang lain.

Semua manusia memiliki potensi untuk berbuat zalim. Itu karena manusia memiliki hawa nafsu. Zalim adalah salah satu perbuatan yang diharamkan oleh Allah.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadis qudsi yang artinya: “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya aku telah mengharamkan zalim atas diri-Ku. Dan, aku jadikan perbuatan haram di antara kalian. Oleh karena itu, janganlah kalian saling berbuat zalim.”

Adapun ciri-ciri orang zalim, antara lain, gemar melakukan kemungkaran (merasa paling benar), senantiasa mengingkari kebenaran (yang dikatakan tidak sesuai yang dijalankan), suka membuat pembenaran atas apa pun (justifikasi), dan gemar berperilaku tercela, seperti suka menganiaya, tidak memberi sesuai haknya, ingkar dan sejenisnya. Lalu, bagaimana Islam menyikapi orang yang membela dan membantu orang zalim?

Allah berfirman yang artinya: “Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan” (QS Hud: 113).

Ayat ini menjadi peringatan keras pada kita semua agar jangan lemah semangat. Sehingga, cenderung tunduk atau loyal kepada orang yang zalim yang tingkah laku mereka melampaui batas, merampas hak orang lain, atau menghalalkan segala macam cara yang dilarang oleh agama.

Jika kamu loyal atau mengikuti tingkah laku orang-orang zalim tersebut, perbuatan itu akan menyebabkan kamu ditimpa api neraka bersama dengan mereka.

Ancaman dan celaan terhadap orang yang membantu orang zalim jelas rujukannya. Maka dari itu, janganlah kita mengikuti atau membantu orang zalim. Hindari dan jauhi dia seperti kita menghindari dan menjauhi api neraka.

Bahkan, dalam salah satu riwayat yang dikutip kitab Durratun Nasihin, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Barang siapa mendoakan panjang umur bagi orang zalim, maka berarti dia ingin agar Allah didurhakai di muka bumi-Nya.”

Riwayat lain menceritakan, orang zalim hendak berkunjung kepada orang alim. Tatkala orang zalim mendekat, orang alim itu menutup wajahnya karena tidak ingin melihat wajahnya.

Ada juga riwayat yang menyebutkan, ketika orang zalim hampir mati di hutan, bolehkah diberi seteguk air? “Tidak boleh, biarkan dia mati.” Demikian dijelaskan di kitab Durratun Nasihin karya Utsman bin Hasan bin Ahmad asy-Syakir al-Khaubawy.

Demikian tegas dan jelasnya ancaman dan celaan bagi mereka yang membantu orang zalim, maka kita jangan sampai melakukan dan mengikutinya. Mendoakan saja dilarang, apalagi mengikuti dan membantunya.

Semoga kita dijauhkan dari orang-orang zalim dan jangan menjadi bagian dari kezaliman itu sendiri, aamiin.

DBS

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *