Pakar Prediksi Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Pisahkan Kemendikbud dan Kemenristek

banner 400x400

Hajinews.co.id — Pakar Kebijakan Publik Yanuar Nugroho mengatakan terbuka kemungkinan untuk kembali dipisahnya antara Kementerian Pendidikan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) pada pemerintah Presiden Prabowo Subianto yang akan datang.

Sebab, Revisi Undang-Undang (RUU) Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara sudah disahkan pada Kamis (19/9/2024).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Pada revisi itu ditentukan bahwa presiden memiliki kewenangan untuk membuat kementerian sesuai kebutuhan.

“Menurut saya, bisa saja Kemenristek dihidupkan lagi,” kata Yanuar di KST BJ Habibie Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Tangeran Selatan, Selasa (24/9/2024) kemarin.

Ada peluang Kemenristek kembali dipisah

Yanuar melihat Prabowo memiliki keberpihakan pada Science, Technology, Engineering and Math (STEM). Sehingga peluang untuk kembali dipisahnya Kemenristek masih terbuka.

Kendati demikian perlu dilihat lagi apakah benar Presiden terpilih Prabowo Subianto memang memiliki komitmen dalam bidang tersebut.

“Menurut saya kalau pemerintah Pak Prabowo memang commited kemungkinan itu bisa,” ujarnya.

Yanuar menambahkan, apabila nantinya Prabowo benar berencana untuk menambah kementerian perlu dilihat juga dampak negatifnya.

Salah satu dampak negatifnya, kata Yanuar adalah, pada tahun awal kementerian tersebut belum bisa maksimal dalam mencapai target yang diinginkan.

“Setiap membuat lembaga baru hal paling bikin sakit kepala adalah SOTK. Struktur Organisasi dan Tata Kerja. Karena enggak mungkin lembaga Anda bikin besok pagi (bisa langsung) lari,” ungkapnya.

Menurut Yanuar, Prabowo sebaiknya memaksimal kementerian yang sudah ada dan diberi tugas sesuai target agar bisa bekerja berkelanjutan.

Oleh karena itu, Yanuar yakin saat ini mantan Danjen Kopassus itu tengah benar-benar mempertimbangkan apakah ingin menambah kementerian atau tidak.

“Kalau Pak Prabowo mau lari jangan nambah kementerian, pake yang ada diberi tugas, lari. Sehingga (kinerjanya) bisa digunakan pada periode kedua. Kalau sekarang dia gede-kan jumlah kementerian dari 34 menjadi 44 saya jamin satu tahun pertama, minimum, bisa-bisa dua tahun tidak lari kemana-mana,” jelas Yanuar.

Sebelumnya diberitakan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meyakini bahwa akan ada pemisahan sejumlah kementerian pada masa pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Wakil Ketua Umum PKB, Cucun Ahmad Syamsurizal, menyatakan bahwa salah satu kementerian yang kemungkinan akan dipisah adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

“Di pendidikan yang selama ini digabung-gabungkan antara pendidikan dasar, menengah dengan pendidikan tinggi. Dulu pernah dipisah, sekarang pasti dipisah lagi. Kita belum tahu nomenklaturnya seperti apa nanti,” ujar Cucun kepada wartawan, Jumat (13/9/2024).

Sumber: Kompas

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *