New Normal Gagal, Pemerintah Korsel Liburkan 251 Sekolah

Foto: BBC
banner 400x400

SEOUL, hajinews.id – Lonjakan kasus virus corona memaksa pemerintah Korea Selatan menutup 251 sekolah di sana. Upaya ini dilakukan sebagai langkah antisipasi penularan corona terhadap sejumlah siswa.

Ketakutan akan infeksi telah memaksa 251 sekolah di Bucheon tutup lagi setelah dibuka kembali, sementara ratusan lainnya menunda pembukaan kembali sekolah.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

BBC melaporkan, seorang siswa di Seoul, yang ibunya bekerja di gudang Coupang di sebelah barat Kota Seoul ditemukan terpapar virus corona. Otoritas kesehatan telah memberlakukan kembali beberapa pembatasan dan menyerukan kampanye jarak sosial yang lebih ketat selama dua minggu ke depan.

Taman umum dan museum akan ditutup di Seoul dan kota-kota sekitarnya, sementara tempat usaha didesak untuk mendorong kerja yang lebih fleksibel, dan orang-orang sekali lagi diminta untuk menghindari pertemuan massal.

Korsel dilaporkan mengalami kegagalan mengendalikan penularan corona pascapenerapan new normal. Ini menyusul, munculnya 56 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, yang terjadi di dekat daerah dengan penduduk padat.

Sebagian besar kasus baru terkait dengan pusat distribusi di Bucheon, di sebelah barat ibu kota Seoul. Gudang dijalankan oleh perusahaan e-commerce terbesar di negara itu, Coupang.

Para pejabat di Negara itu mengatakan fasilitas itu tidak sepenuhnya mematuhi langkah-langkah pengendalian infeksi. Petugas kesehatan menemukan jejak Covid-19 pada sepatu dan pakaian pekerja.

Mereka telah berhasil melacak dan menguji ribuan karyawan dari pusat fasilitas dan akan ada pemeriksaan lebih lanjut pada fasilitas distribusi lainnya di seluruh negeri selama dua minggu ke depan.

Tidak pernah ada karantina wilayah di Korea Selatan – sebaliknya negara ini mengandalkan pelacakan agresif dan langkah-langkah pengujian.

Sebagian besar dari langkah pembatasan sosial di negara ini besifat sukarela, namun pesan yang disampaikan kepada publik tentang langkah itu sangat emosional.

Pesannya adalah mematuhi langkah-langkah ini agar anak-anak bisa pergi ke sekolah dan menghentikan gangguan pada pendidikan mereka.

Permohonan itu berhasil di masa lalu. Pejabat kesehatan berharap itu berfungsi sekali lagi. (wh)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *