Pengadilan Akhirat : Penampakan Amal (Bag.3)

banner 400x400

Pengadilan Akhirat : Penampakan Amal (Bag.3)

Oleh : Syaikh Mahir Ahmad

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Pemanggilan Para Rasul untuk Ditanya Penyampaian Risalah Allah

Alangkah agungnya keadilan dan kebijaksanaan Allah serta penjelasan-Nya-Mengenai kebenaran yang mutlak pada hari kiamat!

sesungguhnya manusia yang pertama kali akan dipanggil ialah Nabi Adam, bapak seluruh manusia Sebab’ umat-umat yang terhimpun jadi satu ini ialah keturunannya. Agar beliau bisa menjadi saksi atas mereka semua dan mengetahui bahwa Allah benar, hisab-Nya benar, timbangan-Nya benar, hukum-Nya benar,dan Allah tidak akan menzalimi seorangpun dari keturunannya pada waktu menghisab mereka

Maka, apabila pertanyaan Allah telah berakhir untuk Adam-dengan memilih-untuk mengeluarkan-sekelompok penghuni neraka.

Lalu, Allah akan memanggil seluruh rasul untuk tampil di hadapan-Nya tanpa ada pengecualian satu pun dari mereka. Kemudian, terjadilah perbincangan antara Allah dan para rasul untuk-bersaksi atas seluruh manusia yang mukmin ataupun yang kafir. Dan Allah bertanya apakah para rasul telah menyampaikan risalah yang Allah berikan kepada mereka untukdisampaikan kepada kaumnya masing-masing.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَوْمَ يَجْمَعُ اللّٰهُ الرُّسُلَ فَيَقُوْلُ مَا ذَاۤ اُجِبْتُمْ ۗ قَا لُوْا لَا عِلْمَ لَـنَا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ عَلَّا مُ الْغُيُوْبِ

“(Ingatlah) pada hari ketika Allah mengumpulkan para rasul, lalu Dia bertanya (kepada mereka), Apa jawaban (kaummu) terhadap (seruan)mu? Mereka (para rasul) menjawab, Kami tidak tahu (tentang itu). Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.”(QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 109)

Ayat ini merupakan Penegasan dari Allah bahwa pertanyaan dan hisab yang pertama akan ditujukan kepada Para rasul, dilihat dan didengar oleh seluruh kaumnya. selain itu, tak ada satu kaum pun yang tak memiliki rasul yang menjadi saksi, bahwa mereka telah menyampaikan risalah Allah kepada mereka’ sebagaimana yang telah Allah firmankan daiam Al-Qur’an. Bahwa tak ada satu umat pun kecuali-ada seorang rasul yang datang kepadanya ataupun nabi yang memberi peringatan dari Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اِنَّاۤ اَرْسَلْنٰكَ بِا لْحَـقِّ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا ۗ وَاِ نْ مِّنْ اُمَّةٍ اِلَّا خَلَا فِيْهَا نَذِيْرٌ

“Sungguh, Kami mengutus engkau dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada satu pun umat melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan.”(QS. Fatir 35: Ayat 24)

Adapun pertanyaan dari Allah adalah dalam bentuk pertanyaan umum yang ditujukan kepada seluruh nabi dan rasul. Maka, sejak awalnya, pertanyaan tersebut tidak ditujukan langsung kepada Nabi Nuh,atau Nabi Ibrahim saja’ Akan tetapi, Pertanyaan tersebut ialah secara umum untuk Semua nabi dan rasul.

Peristiwa pertanyaan ini keadaannya sangat agung. Mereka berada di hadapan Allah Sang Penguasa langit dan bumi, Sang Raja Diraja. Mereka bukan lagi di dunia. Mereka telah berada di akhirat menyaksikan langsung apa yang menimpa seluruh umat dalam penantian yang panjang. Mereka juga telah menyaksikan keagungan Allah. Mereka telah menyaksikan langsung para malaikat yang bentuknya sangat besar, jarak antara daun telinganya dan pundaknya sejauh tujuh ratus tahun perjalanan. Sebagaimana telah disebutkan dalam hadits yang terdahulu.

Semuanya (para rasul) tunduk khusyuk di hadapan Allah. Tiada yang mereka-harapkan selain hanya belas kasih dan-rahmatAllah. Mereka telah melihat bagaimana umat-umatnya tertunduk berlutut. Hati mereka diliputi ketakutan, kengerian, dan kecemasan. Setiap orang berusaha bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Di tempat-yang sangat menegangkan dan mendebarkan, di hadapan Sang Pencipta seluruh makhluk dan Sang Penguasa hari pembalasan.

Tiada jawaban yang terucap dari lidah para-rasul. Entah karena sedikitnya waktu,cukupnya waktu, atau bahkan banyaknya waktu. Mereka semua mengembalikan jawabannya kepada Allah. Sebab, Dia-lah pemilik segala kerajaary Maha Mengetahui segala yang gaib, serta lebih tahu daripada mereka apa yang terjadi pada kaumnya masing-masing dan apa jawaban yang akanmereka berikan. Sungguh, keadaan yang sangat menakutkan dan mendebarkan di hadapan Allah yang mempunyai kebesaran-dan kemulian.

Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat yang mulia mengenai peristiwa-peristiwa dahsyat hari kiamat ini berkata, “lni ialah berita tentang apa yang Allah sampaikan kepada para Rasul-Nya mengenai jawaban yang diberikan oleh kaumnya tempat mereka diutus.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَلَنَسْـئَــلَنَّ الَّذِيْنَ اُرْسِلَ اِلَيْهِمْ وَلَـنَسْئَـــلَنَّ الْمُرْسَلِيْنَ ۙ

“Maka, pasti akan Kami tanyakan kepada umat yang telah mendapat seruan (dari rasul-rasul) dan Kami akan tanyai (pula) para rasul,” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 6)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua,”

“tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu.” (QS. Al-Hijr 15: Ayat 92-93)

Adapun jawaban para rasul, “Tidak adapengetahuan kami (tentang itu)” Mujahid,Hasan Bashri dan As-Sudi berkata “Mereka mengucapkan demikian karena teramat-mencekamnya keadaan hari itu.”

Al-A’masy meriwayatkan dari Mujahid, ia berkata, “Ketika itu mereka sangat ketakutan hingga berkata, ‘Tidak ada pengetahuan kami (tentang itu).’Lalu, mereka beralih ke tempat yang lain dan menyaksikan kaum mereka masing-masing.”

Ibnu Abbas-berkata tentang firman Allah, “(Ingatlah), hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul lalu Allah bertanya (kepada mereka), Apa jawaban kaummu terhadap (seruan)mu? ‘Para rasul menjawab,’Tidak ada pengetahuan kami (tentang itu); sesungguhnya Engkau-lah yang mengetahui perkara yang gaib’ ,” berkata, “Mereka (para rasul) mengatakan kepada Allah, ‘Kami tidak mengetahui aPa Pun/kecuali satu bahwa Engkau lebih tahu dari pada kami.’Atsar ini diriwayatkan Ibnu Jarir dan beliaumemilihnya atsar-atsar yang lain. Maka, tak diragukan lagi bahwa ini merupakan ucapan yang sangat baik serta bagian dari cara beradab kepada Allah.Maknanya ‘Kami tak memiliki ilmu apa pun bila dibandingkan dengan ilmu Engkauyang meliputi segala sesuatu’.”

Bila ayat ayat yang mulia tersebut telahmenjelaskan dalam peristiwa ini bahwa para-rasul tidak memberikan jawaban kepada Allah karena ketakutan dan kekhawatiran mereka, maka ayat ini tidak berseberangan dengan ayat’ayat sebelumnya yang-menegaskan para rasul memberikan jawaban ketika ditanya Allah tentang umat-umat mereka. Ayat-ayat tersebut juga menegaskan para rasul memberikan.kesaksian atas umat-umatnya.

Mengurai keterangan ayat-ayat tersebut,sesungguhnya pada hari kiamat banyak-peristiwa yang terjadi. Setiap peristiwa-mempunyai kekhususan dan urusan yang-berbeda satu sama lainnya.

Allah dalam kitab-Nya yang mulia telah bersumpah akan bertanya kepada para-rasul dan para makhluk seluruhnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua,”

“tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu.” (QS. Al-Hijr 15: Ayat 92-93)

Begitu pula, Allah dalam firman-Nya yang lain menyebutkan akan bertanya kepada para rasul tentang amanah risalah yang menjadi tujuan pengutusan para rasul kepada umat-umatnya sebagai hujjah atas umat-umat tersebut. Juga Allah telah menerangkan keadilan dan hukum-Nya, bahwa Dia tak akan mengazab seorang Pun, kecuali telah diutus seorang rasul kepada mereka untuk memberi peringatan tentang hari pertemuan ini (kiamat).

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

مَنِ اهْتَدٰى فَاِ نَّمَا يَهْتَدِيْ لِنَفْسِهٖ ۚ وَمَنْ ضَلَّ فَاِ نَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۗ وَلَا تَزِرُ وَا زِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰى ۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِيْنَ حَتّٰى نَبْعَثَ رَسُوْلًا

“Barang siapa berbuat sesuai dengan petunjuk (Allah), maka sesungguhnya itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa tersesat maka sesungguhnya (kerugian) itu bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, tetapi Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami mengutus seorang rasul.” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 15)

Dalam ayat yang lain, Allah juga menjelaskan bahwa tidak ada satu umat atau kaum pun, kecuali telah datang seorang rasul kepada mereka untuk memberi peringatan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اِنَّاۤ اَرْسَلْنٰكَ بِا لْحَـقِّ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا ۗ وَاِ نْ مِّنْ اُمَّةٍ اِلَّا خَلَا فِيْهَا نَذِيْرٌ

“Sungguh, Kami mengutus engkau dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada satu pun umat melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan.” (QS. Fatir 35: Ayat 24)

Dengan demikian, setiap umat akan dihisab dan ditanya. Allah Mahatahu ketika Dia mengutus para rasul kepada semua makhluk-Nya untuk memberikan petunjuk kepada mereka juga peringatan tentang hari yang telah dekat (kiamat), hari bertemu Allah dan menghadap kepada-Nya. Mereka umat semuanya dan para rasul mereka akan ditanya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَلَنَسْـئَــلَنَّ الَّذِيْنَ اُرْسِلَ اِلَيْهِمْ وَلَـنَسْئَـــلَنَّ الْمُرْسَلِيْنَ ۙ

“Maka, pasti akan Kami tanyakan kepada umat yang telah mendapat seruan (dari rasul-rasul) dan Kami akan tanyai (pula) para rasul,” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 6)

Allah Subhahu wa Ta’ala berfirman:

“dan pasti akan Kami beritakan kepada mereka dengan ilmu (Kami) dan Kami tidak jauh (dari mereka).”

“Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka, barang siapa berat timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang yang beruntung,”

“dan barang siapa ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 7-9)

Dalam sunnah yang mulia telah disebutkan pula dengan lebih terperinci mengenai.bagaimana para rasul dipanggil untuk ditanyai.di hadapan Allah. Ibnu Abi Dun’ya meriwayatkan.dari Hibban bin Abi Jablahdengan sanad yang bersambung sampai pada.Rasulullah bahwa beliau bersabda

“Apabila Allah telah mengumpulkan seluruh-hamba-Nya pada hari kiamat, maka yang-pertama kali akan dipanggil ialah lsrafil.Allah-bertanyakepadanya, ‘Apa yang telah engkau-perbuat terhadap perintah-Ku? Sudahkah engkau sampaikan perintah-Ku?lsrafil menjawab, ‘Sudah wahai Rabbku, aku telah menyampaikannya kep ada malaikat Jibril

Malaikat Jibril pun ditanya, ‘Apakah malaikat lsrafil telah menyampaikan perintah-Ku kepadamu?’ Jibril menjawab, ‘Benar, dan aku sudah menyampaikanya kepada para rasul.’Para rasul pun dipanggil lalu ditanya, ‘Apakah malaikat libril telah menyampaikan perintahKu?’ Mereka menjawab, ‘Ya.’ Malaikat libril pun diperbolehkan pergi.

Para rasul ditanya kembali, ‘Apa yang telah-kalian lakukan terhadap perintah-Ku?’ Mereka-menjawab, ‘Kami telah menyampaikannya-kepada umat kami.’ Seluruh umat pun-dipanggil-lalu ditanyakan kepada mereka, ‘Apakah para rasul tersebut telahmenyampaikan perintah-Ku?’ Sebagian mengingkari dan-sebagian membenarkan.

Para rasul pun berkata, ‘Sesungguhnya kami memiliki banyak saksi yang akan memberikan-kesaksian bahwa kami telah menyampaikannya dengan kesaksian-Mu.’ Allah bertanya,’Siapakah yang akan bersaksi untuk membela-kalian?’ Mereka berkata, ‘Umat Muhammad

Mereka pun ditanya tentang itu, ‘Apakah kalian akan bersaksi bahwa para Rasul’Ku semuanya telah menyampaikan perintah-Ku kepada umat-umat mereka?’ Mereka menjawab, ‘Benar wahai Rabbku, kami bersaksi bahwa mereka telah menyampaikannya.’ Maka, umat-umat itu berkata, ‘Bagaimana mungkin orang yang tidak pernah bertemu dengan kami bisa bersaksi terhadap kami?’

Allah berfirman kepada mereka umat Muhammad), ‘Bagaimana kalian bisa bersaksi terhadap orang yang belum pernah kalian temui?’ Mereka pun meniawab, ‘Wahai Rabb kami, bukankah Engkau telah mengutus seorang rasul kepada kami. Engkau turunkan kepada kami perintah-Mu dan kitab-Mu. Engkau telah menegaskan kepada kami bahuta mereka telah menyampaikannya. Maka, kami bersaksi dengan apa yang telah Engkau perintahkan kepada kami.’ Allah berfirman, ‘Mereka telah berkata benar’.” Inilah maksud firman Allah:

Allah Subhahu wa Ta’ala berfirman:

وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَکُوْنُوْا شُهَدَآءَ عَلَى النَّا سِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَاۤ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِ ۗ وَاِ نْ كَا نَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗ وَمَا كَا نَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَا نَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِا لنَّا سِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 143)

(HR lbnul Mubarak, Az-Zuhd no. 1598, lbnuJarir, Jami’ul Bayan: ll/10, Ad-Dururl.Mantsur11351)

Abu Said Al-Khudri juga meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:

“Pada hari kiamat Nabi Nuh akan dipanggil.’Baik, aku penuhi panggilan-Mu wahai Rabbku,sahut Nabi Nuh. Allah berfirman kepadanya, ‘Apakah engkau telah menyampaikan perintah-Ku?’ la menjawab, ‘Sudah.’ Umatnya pun.dipanggil dan ditanya, ‘Apakah ia telah-menyampaikannya kepada kalian?’ Mereka pun menjawab, ‘Tak ada seorangpun dari pemberi peingatan yang datang kepada kami.’

Allah kembali bertanya kepada Nabi Nuh,’siapakah yang akan bersaksi untukmu?’ la menjawab,’Muhammad dan umatnya.’ Lalu,kalian pun bersaksi untuknya bahwa ia telah menyampaikanperintah Allah. Agar Rasul (Muhammad) menjadisaksi atas (perbuatan)kamu.” (HR Bukhari no.4487, Tirmidzi no. 2961.)

Inilah makna firman Allah

“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 143)

Imam Ahmad juga meriwayatkan dengan lafal yang lebih umum dari hadits di atas. Dari Abu Said Al-Khudri & bahwa Rasulullah bersabda,

‘Akan datang seorang-nabi yang hanya bersama seorang saja, kemudian ada nabi yang lain datang bersama-dua orang saja, serta ada juga yang lebih banyak dari itu, lalu kaumnya akan dipanggil-dan Allah bertanya kepada mereka, Apakah orang ini telah menyampaikan kepada-kalian?’Mereka menjawab, ‘Tidak pernah.’Lantas, ditanyakan kepadanya, Apakah-kamu telah menyampaikannya kepada-mereka?’Ia menjawab, ‘Sudah.”Siapa yang-akan menjadi saksi untuk kalian?’kembali ia ditanya. ‘Muhammad dan umatnya-jawabnya.

Muhammad dan umatnya pun dipanggil, lalu-ditanya, Apakah orang ini telah-menyampaikan kepada kaumnya?’ Mereka menjawab, ‘Ya.’.’Bagaimana kalian-mengetahuinya?’tanya Allah kembali. ‘Telah datang seorang rasul kepada kami dan memberi tahu kami bahwa para rasul telah-menyampaikan,’ jawab mereka. Itulah makna-dari firman Allah, ‘Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil’.” (HR Ahmad no. 11132, lbnu Majah no. 4284. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih wa Dha’if Al-Jami’ Ash- Shaghir.)

Dalam hadits riwayat Bahz bin Hakim, dari ayahnya dari kakeknya Mu’awiyah bin Haidah bahwa Rasulullah bersabda:

” Kalian akan menepati tujuh puluh umat dan-kalian adalah yang paling baik dan paling-mulia di sisi Allah.” (HR lbnu Majah no. 4287. Dihasankan Al-Albani)

Pembersihan Nama Baik Nabi lsa dan lbunya

Di antara peristiwa-peristiwa hari kiamat yang sangat menegangkan dan mencipta ketakutan yang mencekam ialah ketika Allah mendatangi Nabi Isa bin Maryam untuk menanyakan-kepadanya mengenai manusia yang menjadikan ia dan ibunya sebagai sesembahan selain Allah. Semua makhluk yang dahulu telah menjadikan-ia dan ibunya sebagai sesembahan selain Allah, mereka semua akan menyaksikan keberadaan Nabi Isa di hadapan Allah dan akan mendengarkan pertanyaan Allah yang ditujukan kepada beliau.

Ketika itu keberadaan beliau serta pertanyaan yang ditujukan kepada beliau disaksikan dan didengar seluruh makhluk. Terlebih bagi mereka yang kafir kepada Allah serta tak mau menaati-Nya kecuali dengan menjadikan Isa-sebagai-sesembahan selain Allah atau menjadikannya sebagai anak Allah. Dan mereka tak mau mendengarkan firman Allah tentang hal ini.

Bahkan, mereka enggan, sombong, dan melakukan apa saja yang dikuasai untuk menghancurkan Islam. Islam yang telah mementahkan dakwaan mereka. Ayat-ayat-yang mulia dan argumen-argumen rasionalnya telah membuktikan kesalahan apa yang mereka katakan.

Sungguh, merupakan peristiwa yang sangat penting. Mereka yang telah menjadikan Nabi Isa sebagai sesembahan selain Allah jumlahnya bermilyar-milyar orang.Keyakinan mereka akan dimentahkan pada hari kiamat langsung dari Nabi Isa sendiri. Serta mereka menyaksikan dan mendengar pertanyaan Allah kepada beliau dan jawaban beliau atas pertanyaan tersebut.

Sangat telak pukulan terhadap mereka. Sesal dan kesah menghujam hati-hati dan ratapan meremukkan jiwa-jiwa. Sangat tragis keadaan mereka. Yang hak telah dikukuhkan dan kekafiran telah dimentahkan. Mereka berangan andai saja disamaratakan dengan tanah, pastilah hal itu lebih baik bagi mereka.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai ‘Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua Tuhan selain Allah?

(‘Isa) menjawab, Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.”_

“Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mengangkatku ke langit, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan segala sesuatu.”_

“Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 116-118)

Ketika Nabi Isa mengatakan, “Wahai Rabbku, bagaimana mungkin aku akan mengatakan-sesuatu yang bukan hakku, wahai Rabbku takkan ada sesuatu pun yang-tersembunyi dari-Mu. Wahai.Rabbku, sungguh aku tidaklah mengatakan kepada mereka selain apa yang telah Engkau utus aku untuk menyampaikannya kepada mereka:

“Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 51)

Dahulu aku menjadi saksi atas-perbuatanmereka selama aku masih hidup bersama mereka. Wahai Rabbku, sungguh aku berlepas diri dari apa yang mereka buat-buat-selepas kematianku. Urusannya aku kembalikan kepada-Mu, berbuatlah sekehendak-Mu-terhadap mereka.”

Betapa agungnya kedudukan Nabi Isa dan betapa mulianya ibunya di sisi Allah Yang Maha Terpuji. Tetapi, alangkah besar kesalahan dan kejahatan kaumnya yang mengatakan bahwa beliau ialah anak Allah. Mahatinggi dan-Mahabesar Allah dari segala yang mereka katakan. Hengkangnya mereka dari-tauhid telah menghalangi mereka dari syafaat beliau serta membuat mereka-terusir dari rahmat dan belas kasih Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قَا لَ اللّٰهُ هٰذَا يَوْمُ يَـنْفَعُ الصّٰدِقِيْنَ صِدْقُهُمْ ۗ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۤ اَبَدًا ۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ الْـفَوْزُ الْعَظِيْمُ

“Allah berfirman, Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 119)

Allah berfirman menjawab ucapan Nabi Isa,’Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka Maksudnya, org-orang yang bertauhid, percaya, ikhlas, dan khusyuk. Yaitu, mereka yang akan mendapatkan pahala dalam surga yang kekal abadi. Di dalamnya mengalir sungai-sungai. Selain itu, mereka akan memperoleh yang lebih besar dari itu semua, yaitu keridhaan dari Allah. Dan itulah kemenangan yang agung

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *