Jum’ah Mubarokah

banner 400x400

JUM’AH MUBARAKAH

Oleh : KH. M. Luthfi Bashori

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Sahabat Abi Lubanah Al-Badri RA berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Pemimpin hari-hari itu adalah hari jum’at. Ia adalah hari yang paling agung di sisi Allah SWT daripada Hari Raya Fitri dan Hari Raya Adha. Di hari Jum’at itu terjadi lima peristiwa.

Allah Azza wa Jalla menciptakan Adam AS. Allah SWT menurunkan Adam ke bumi, dan Allah SWT mencabut nyawa Adam pada hari itu. Di hari itu terdapat suatu saat di mana hamba tidak meminta sesuatu, melainkan Allah SWT memberikan kepadanya asalkan tidak meminta yang haram. Pada hari itu akan terjadi Qiamat. Setiap malaikat muqarrab (yang dekat kepada Allah), langit, bumi, angin, gunung-gunung, dan lautan semuanya takut pada hari Jum’at.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Di Hari Jum’at juga terdapat penghapusan dosa-dosa dalam sepekan, sebagaimana yang disebut oleh Nabi Mauhammad SAW, bahwa salat lima waktu, salat Jumat ke Jumat berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya dapat menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antara masa tersebut jika seseorang menjauhi dosa-dosa besar.”

“Barangsiapa yang mandi lalu berangkat Jumat, kemudian mendirikan salat semampunya, selanjutnya diam mendengarkan khutbah hingga selesai, kemudian salat bersama imam, niscaya akan diampuni dosa-dosanya antara Jumat itu hingga Jumat berikutnya dan ditambah tiga hari lagi.” (HR. Muslim).

Tentunya, dalam menjalani hidup dalam durasi wktu satu minggu itu, bagi orang yang hidup di jaman digital ini akan rawan melakukan kemaksiatan, entah itu kemaksiatan ibu jari dengan HP-nya, atau kemaksiatan mata melihat iklan gambar buka aurat yang tersebar di dunia maya, atau kemaksiatan dalam dunia nyata yang ada di sekitar kehidupan setiap harinya. Maka keberadaan hari Jum’at dengan ritual ibadahnya itu, sangat menolong seorang muslim untuk membersihkan diri dari dosa-dosanya.

Bagi seseorang yang memiliki hajat dan berharap agar hajat-hajatnya itu dikabulkan oleh Allah, maka pada hari Jum’at itulah tepat untuk memohon kapada-Nya. Hal ini sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW:

“Sesungguhnya pada hari Jum’at itu ada satu saat, tidak ada seseorang pun yang memohon sesuatu kepada Allah pada saat itu, melainkan Allah pasti akan memberi kepadanya.” (HR. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi).

Dalam riwayat Imam Ahmad diterangkan bahwa waktu tersebut ialah setelah salat Ashar. Sementara dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Abu Daud, waktu mustajab tersebut adalah antara Imam (khatib) salat Jum’at duduk di mimbar sampai selesai Salat Jum’at. Tentu masih banyak lagi rahasia keistimewaan hari Jum’at, jika harus dikupas semuanya, maka memerlukan tulisan yang panjang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *