Rapid Test Santri Harus Bayar, Kemana Dana Corona Rp 667 Triliun?

KH. Cholil Nafis. (dok)
banner 400x400

JAKARTA, hajinews.id – Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Cholil Nafis, Lc, MA, Ph.d, mempertanyakan kemana penggunaan anggaran ratusan triliun dana penanganan Corona (Covid-19) yang disiapkan pemerintah karena untuk rapid test saja masyarakat masih harus membayar.

Pertanyaan tersebut dilontarkan Kiai Cholil Nafis dalam akun Twitter @cholilnafis, Ahad (21/6/2020).  “Kemana ya uang 405 T yg skrng naik 667 T. Ini anak2 santri mau balik ke pesantren harus rapit tes masih bayar. Lah anak saya minggu lalu mau ke malang utk lulusan sekolahnya di Airport Halim harus rapid tes Bayar 400 rb. Bener nihh serius nanya kemana uang kita sebanyak itu ya?,” kata Kiai Cholil Nafis dalam cuitannya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Keheranan sekaligus pertanyaan tersebut tak hanya disampaikan Kiai Cholil Nafis. Publik belakangan ini juga banyak mempertanyakan anggaran sebesar itu digunakan kemana saja sebab untuk rapid test dikenakan biaya ratusan ribu rupiah.

“Kami kirim anak kami ke ponorogo. Rapid test bayar 250rb yai,” tulis akun @faridism menimpali cuitan Kiai Cholil Nafis.

Warganet lainnya menimpali dengan membenarkan pernyataan tersebut. “Betul pak, ini koq malah jadi bisnis beneran kalo gini caranya, dana triliunan kemaren gak jelasnya,” kata @dlljma.

Adapun warganet lainnya menimpali cuitan Kiai Cholil Nafis dengan menyatakan merasa diperas. “Kita diperes sm pemerintah ustadz..,” tulis akun @DiaanaNama.

Pada pekan lalu, pemerintah melalui Kementerian Keuangan kembali menaikkan nggaran penanganan virus Corona. Anggaran tersebut bertambah 18 triliun dan total keseluruhan mencapai Rp 695,20 triliun.

“Alokasi dana ini akan digunakan oleh pemerintah untuk memulihkan atau mengurangi dampak negatif dari wabah Covid-19,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di dalam konferensi pers daring, Selasa (16/6/2020). (rah/berbagai sumber)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *