Warga: Mengapa Kami Diberi Beras Busuk?

Ida Bekasi
banner 400x400

Jakarta, Hajinews.id,- Sejumlah penerima beras bantuan covid-19 dari presiden ternyata bau busuk dan banyak kutu. Warga penerima bertanya mengapa beras busuk dibagikan kepada rakyat, apakah pemerintah tidak bisa lagi memberikan bantuan yang bagus.

“Kalau mau membantu mbok ya yang bagus, masak beras busuk dan bau apek diberikan kepada warga?,” kata seorang penerima yang tidak mau disebutkan namanya di Depok Jawa Barat.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Ia termasuk salah satu penerima beras bantuan dampak Covid-19, yang dibagikan melalui organisasi kemasyarakatan. Dalam kantong bantuan itu tertulis bantuan presiden. Isinya beras, sarden, kornet, kecap, saos, mie instan, dan susu ultra.

Sementara itu Ibu Ida, asal Bekasi, salah seorang penerima bantuan beras Covid-19 (2/7/2020) juga bertanya mengapa beras yang dibagikan sudah kedaluwarsa. Tapi karena ia butuh untuk makan ketiga anaknya yang masih kecil-kecil tanpa Bapak, maka bantuan itu diterima dengan senang hati dan terima kasih masih dapat bantuan.

Ibu Nikoh yang tahu bantuan itu busuk tidak tega memberikannya. Karena itu ia ganti dengan beras yang lebih baik dari dapurnya.

Ia juga mengatakan, meski berasnya busuk, warga kebanyakan nrimo saja,karena posisinya sebagai penerima.Malah berterima kasih,” katanya.

Ihwal bantuan beras busuk juga terjadi di Kotamabagu, Sulawesi Utara. Sejumlah warga di Desa Poyowa Besar I di Sulawesi Utara kecewa dengan bantuan beras busuk untuk konsumsi

Diwartakan Kompas TV, Pemerintah Kotamabagu diketahui terus menyalurkan bantuan secara bertahap untuk semua warga yang terdampak virus corona.

Bantuan tersebut berupa beras 10 kilogram, ikan kaleng, minyak kelapa, gula, dan teh.

Sayangnya, warga yang menerima bantuan dibuat kecewa karena beras yang dibagikan ternyata berkutu dan dinilai tidak layak konsumsi.

Alhasil banyak warga yang berencana menjadikan beras bantuan corona tersebut sebagai makanan ternak atau dijual kembali dan diganti dengan beras berkualitas baik. (fur/dbs/Kompas TV/Gridhealth).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *