Batal Haji, Dokter Ini Sedekahkan Dana Haji Untuk Covid-19

HAJINEWS.ID,- Seorang  dokter dari Tajikistan selatan, Shirin Nazirmadova, mengaku telah menabung selama bertahun-tahun untuk menunaikan haji, salah satu ibadah bagi muslim yang wajib ditunaikan minimal sekali seumur hidup jika mampu, sesuai rukun Islam kelima.

Namun, perjalanan haji yang diimpikan Nazirmadova, sama halnya dengan jutaan calon jamaah lainnya, harus gugur lantaran kebijakan Arab Saudi pada bulan lalu yang telah memutuskan pelarangan kunjungan jamaah haji mancanegara tahun ini demi upaya mencegah penyebaran virus corona.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Sebelumnya, otoritas Saudi mengumumkan bahwa hanya sekitar 1.000 jamaah yang merupakan penduduk Arab Saudi yang boleh diizinkan untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini, yang dimulai pada malam 28 Juli dan berakhir pada 2 Agustus.

Jamaah yang diizinkan untuk melaksanakan haji ialah yang berusia di bawah 65 tahun dan telah lulus uji tes virus corona atau Covid-19 sebelum memasuki situs suci di kota Makkah dan Madinah.

Dilansir dari laman rferl.org, Senin (13/7/2020), Nazirmadova mengatakan bahwa ia tak ingin menunggu satu tahun lagi untuk berkesempatan mengunjungi situs-situs suci Islam yang telah ia nantikan keberangkatannya di tahun ini.

Sebagai gantinya, wanita 60 tahun ini memutuskan untuk menyumbangkan dana hajinya kepada rumah sakit distrik Farkhor setempat untuk digunakan membeli segala persediaan yang dibutuhkan dalam memerangi Covid-19.

Diketahui, rumah sakit yang terletak di pedesaan itu menggunakan uang tunai untuk membeli alat pelindung diri (APD) untuk staf, serta obat-obatan dan atiseptik. Pasokan APD di beberapa rumah sakit Tajik terbatas karena kurangnya dana di negara terkategori miskin yang terletak di Asia Tengah dengan penduduk total sekitar 9,5 juta orang tersebut.

Sebagai dokter yang berpengalaman, Nazirmadova menjadi salah satu garda terdepan dalam memerangi virus corona ini. Alih-alih berangkat mengunjungi Kota Makkah, ia memilih untuk mencari cara lain untuk berbuat baik yakni dengan bekerja di rumah sakit Farkhor untuk merawat para pasien Covid-19 dan riwayat penyakit lainnya.

Terkait prosedur haji, tahun ini diwajibkan bagi para jamaah untuk mengenakan penutu wajah dan sarung tangan yang akan dihitung sebagai tambahan atribut haji daripada yang biasanya. Hal ini terkait dengan keputusan otoritas Saudi yang telah menangani wilayah dengan tingkat infeksi yang salah satunya tertinggi di dunia, tercatat lebih dari 229.000 orang telah terinfeksi corona pada 12 Juli kemarin. (fur/dbs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *