HAJINEWS.ID,- Dengki, yang dikenal juga dengan Hasad, merupakan sifat berupa harapan agar hilangnya kenikmatan pada diri orang lain. Sifat jenis ini, jelas terlarang dalam agama.
Sifat dengki adalah sifat tercela pertama yang dikerjakan oleh penduduk langit dan bumi. Kedengkian di langit adalah kedengkian Iblis terhadap Nabi Adam, sedangkan kedengkian di bumi adalah kedengkian Qabil terhadap Habil.
Kisah kedengkian Iblis terhadap Nabi Adam dan Qabil terhadap Habil, menggambarkan betapa buruknya dampak sifat ini. Oleh karena itu, tak mengherankan jika Allah swt. mewanti-wanti Nabi-Nya untuk menghindari sifat tersebut dalam firman-Nya:
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
(Aku berlindung kepada Tuhan) dari keburukan orang yang dengki ketika ia dengki. (QS. al-Falaq [113]: 5)
Syekh Ahmad bin Ahmad ash-Shawi (w. 1241 H) dalam karyanya Hasyiyah al-Shawi ‘ala Tafsir al-Jalalain, menyebutkan 5 alasan mengapa Allah tidak senang dengan orang yang dengki:
Pertama, karena orang yang dengki adalah orang yang selalu membenci terhadap kenikmatan dan kebaikan yang pada diri orang lain.
Kedua, karena orang yang dengki adalah orang yang tidak terima dengan pemberian Allah, seperti ungkapan: “Ya Tuhan, Mengapa Engkau memberikan kenikmatan berlimpah kepada orang itu, sedangkan Engkau hanya memberiku sesuatu yang tidak seberapa ini?”
Ketiga, karena orang yang dengki adalah orang yang senantiasa menentang kehendak dan perbuatan Tuhan. Ia menganggap Tuhan tidak berlaku adil terhadap dirinya.
Keempat, karena orang yang dengki adalah orang yang menelantarkan para wali Allah, sebab nasehatnya tidak pernah dihiraukan, ibarat angin lalu yang tak memberi dampak apapun.
Kelima, karena orang yang dengki adalah orang yang memuluskan pekerjaan Iblis.
Demikianlah alasan mengapa Tuhan tidak senang dengan orang yang dengki. Mereka dalam pandangan Tuhan, tidak memperoleh apapun selain kemurkaan, dan dalam pandangan Malaikat, mereka tidak memperoleh apapun selain laknat dan amarah. Di Dunia, mereka hanya mendapat penyesalan, dan di Akhirat, mereka akan dapati penderitaan. Semoga kita dijauhkan dari sifat tersebut. Amin.
Wallahu A’lam.
1 Komentar