Semua Ada Waktunya

semua ada waktunya
foto : Unsplash
banner 400x400

Semua Ada Waktunya

Saudaraku,
Kemarin adalah masa lalu, hari Ini adalah kenyataan,
dan hari esok adalah harapan…

Waktu,
terkadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi yang takut, terlalu panjang bagi yang gundah, dan terlalu pendek bagi yang bahagia. Tapi bagi yang selalu mengasihi, waktu adalah keabadian…

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Saudaraku,
Ketika masih ada peluang, isilah segenap ruang dan waktu yang kita miliki untuk mencari cukup bekal untuk kembali ke alam kekal…

Perbanyak istighfar kepada Allah Azza wa Jalla dan selalu memohon pertolongan-Nya agar kita menjadi hamba-hamba-Nya yang selamat hingga akhir waktu…

Saudaraku,
Sesungguhnya kehidupan kita membutuhkan kesabaran dan keyakinan. Bila bukan karena kesabaran dan keyakinan, tentulah Siti Hajar tidak akan mondar-mandir, pulang dan pergi antara dua gunung yang kecil, Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali demi mendapatkan setetes air untuk putranya, Ismail alaihi salam…

Contoh kesabaran juga bisa diambil dari kisah Nabi Yusuf alaihi salam yang dibuang ke sumur oleh saudara-saudaranya, terpisah dari ayah kandungnya, dan dipenjara sebagai tahanan, hingga pada akhirnya ia menjadi seorang penguasa Mesir. Nabi Yusuf alaihi salam melalui perjalanan yang amat panjang…

Sebagaimana pula kisah Rasulullah SAW yang sabar dicerca dan dilempari batu hingga cedera pada kedua kaki Rasulullah SAW oleh kaum Bani Tsaqif ketika beliau hijrah ke Thaif. Begitulah proses langkah demi langkah yang akan senantiasa berlanjut hingga batas waktu yang telah ditentukan…

Saudaraku,
Seorang anak kecil tak lantas tiba-tiba mampu berjalan. Ia harus merangkak terlebih dulu. Itu pun tak bisa dilakukan ketika si bocah masih di bawah sembilan bulan.

Saat pertama berjalan pun tak lantas ia bisa langsung berlari. Kadang keseimbangan sering hilang dan terjatuh. Butuh beberapa waktu lagi bagi si bocah untuk bisa benar-benar berjalan seimbang. Itulah waktu yang telah ditentukan dan tak bisa dielakkan dalam tahapan proses.

Saudaraku,
Proses kehidupan perlu dilalui dengan sabar dan penuh keyakinan, langkah demi langkah sebagaimana Allah Azza wa Jalla mengajarkan proses terciptanya makhluk-makhluk-Nya…

Bersabarlah, karena semua ada waktunya, seperti pelajaran ulat yang beralih rupa menjadi kupu-kupu elok. Bersabar dan yakinlah, maka kita akan mendapatkan yang lebih dari apa yang kita harapkan…

Saudaraku,
Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

“صبرا جميلا ما أقرب الفرجا..

“Bersabarlah yang baik maka kelapangan itu begitu dekat.

من راقب الله في الأمور نجا..

Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dalam urusannya maka dia pasti akan selamat.

من صدق الله لم ينله أذى..

Barang siapa yang yakin dengan Allah Ta’ala, maka ia pasti tidak merasakan penderitaan.

و من رجاه يكون حيث رجا..”

Barangsiapa berharap kepada Allah Ta’ala maka Allah Ta’ala pasti akan memberi pertolongan.”

(Lihat kitab Tafsir Ibnu Katsir 8/432)

Saudaraku
Semua akan ada waktunya yang senantiasa harus dilalui dengan kesabaran dan keyakinan, sebagaimana musim yang terus mengalami pergantian, sebagaimana sebuah roda kehidupan yang terus berputar. Kita akan menjalaninya dan kita tetap bersabar dengan penuh keyakinan harus dapat menikmatinya…

Semua akan ada waktunya, dan kita pasti akan merasakan tahapan demi tahapan itu. Semua akan ada waktunya, tak perlulah kita congkak dan takabur dengan apa yang telah kita dapatkan sekarang. Tidak ingatkah waktu itu, saat kita masih menjadi bocah ingusan yang bahkan tentang dunia saja kita tak tahu. Tidak ingatkah masa-masa saat kita baru belajar berjalan, yang untuk berdiri saja kita masih harus dipegangi kedua orang tua kita…

Semua ada waktunya, boleh jadi kita sekarang telah benar-benar menjadi manusia yang bisa berdiri tegak dengan kaki sendiri. Boleh jadi karena kehebatan kita, lantas kita meremehkan dan menghina saudara-saudara kita yang lain dan beranggapan kita lebih baik dan lebih gagah dari mereka…

Saudaraku,
Semua ada waktuya, biarkan sajalah saudara-saudara kita berproses tetap merangkak, atau berjalan tertatih-tatih sangat pelan, tidak sebagaimana kita sekarang yang telah berdiri tegak. Tapi tenang saja dan berilah kesempatan, karena semua ada waktunya. Akan ada waktunya saudara-saudara kita akan berdiri lebih tegak dan berlari lebih kencang daripada kita sekarang, dan di waktu itu mereka tidak akan seperti kita, Takkan mau mereka mengejek kita yang telah tertinggal jauh di belakang, karena sebagai saudara kita harus saling membantu bukan? Hingga kelak sama-sama kita akan berada di garis depan. Karena semua ada waktunya…

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa bersabar dan yakin dalam setiap proses penantian untuk meraih ridha-Nya…
Aamiin Ya Rabb.

Wallahua’lam bishawab

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *